Contoh Narrative Text Tentang Lebai Malang Dan Terjemahannya

Sesuai dengan judulnya, tulisan kakak kali ini akan menampilkan sebuah Contoh Narrative Text singkat dalam Bahasa Inggris. Kisah yang akan kakak angkat dalam artikel kali ini adalah cerita tentang Lebai Malang yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Bagi sobat yang lahir di tahun 90an saya yakin sudah pernah mendengar cerita tentang Lebai Malang ini, karena pada masa itu cerita rakyat yang satu ini sering sekali diceritakan di sekolah karena mengandung pesan moral yang baik bagi anak-anak khususnya yang masih di tingkat SD. Kalau untuk anak-anak jaman now kakak nggak bisa memastikan nih apakah kamu tau atau enggak dengan cerita Lebai Malang ini. Mungkin sebaiknya kakak tanya langsung aja ya, so apakah adik-adik sudah pernah dengar kisah ini sebelumnya? Kalau belum pernah, kebetulan banget berarti ya. Yuk langsung aja baca cerita lengkap nya.

Cerita Lebai Malang dalam Bahasa Inggris kali ini merupakan bagian dari 20 Contoh Narrative Text Panjang Dalam Bentuk Cerita Rakyat yang sengaja kakak hadirkan untuk adik-adik dan sobat pembaca setia blog kakak. Karena seperti yang kita ketahui selama ini ya, biasanya saat materi narrative text sedang di pelajari di sekolah, kita sebagai siswa sering diminta untuk menemukan dan membaca contoh lain dari jenis teks tersebut yang bisa kita temukan di internet atau pun buku lain. Oleh karena itu kakak membuat kumpulan teks narrative tersebut, harapan kakak, adik-adik akan lebih mudah untuk menemukan contoh narrative text Bahasa Inggris jika suatu saat diperlukan. – KakDikta.blogspot.co.id

Cerita Lebai Malang Dalam Bahasa Inggris Dan Artinya
Google Image - Contoh Narrative Text Tentang Lebai Malang Dan Terjemahannya

Contoh Narrative Text Tentang Lebai Malang

Lebai Malang adalah kisah tentang seorang “Lebai” (istilah yang digunakan untuk menyebut seorang guru agama) yang sering ditimpa kesialan dalam kegiatan yang dilakukannya. Pada awalnya mungkin adik-adik dan sobat pengunjung yang membaca judul tulisan ini akan berpikir kalau “Lebai Malang” itu adalah nama tokoh dalam cerita ini ya, tapi ternyata tidak, itu merupakan sebuah julukan bagi seorang tokoh yang hingga saat ini kakak juga nggak tau nama asli nya siapa. Jika informasi yang kakak muat dalam tulisan kali ini keliru dan mungkin temen-temen punya versi akurat nya, silahkan tambahkan di kolom komentar ya, supaya pembaca yang lain bisa mengetahui nya juga.

Lebai Malang
Long long time ago, in a village of West Sumatra, there lived an old man with a wishy washy character. He was a spiritual teacher and in their village the job of a spiritual teacher was known as “Lebai”. So, people in his village often called him “Pak Lebai”. The vilage was located at the river bank, so the main transportation of the villager was boat. It was no different with Pak Lebai, whenever he wanted to go to anyplace, he would used his old boat.
One day, when he was travelling on his boat, he ran into his neighbour who lived at the headstream side of the river. His neighbour invited him to his son wedding party tomorrow. Pak Lebai accepted the invitation and he said that he would come to the party. After that, he continued his trip.
He row his boat slowly as he imagine that he would get a lot of delicious food tomorrow at his neighbor’s party. Suddenly his boat bumped into another boat and he was so shocked. It turned out that, it was his neighbour who lived at the downstream side of the river. Pak Lebai greet him and asked where he was headed. His neighbour told him that he was actually looking for him because he wanted to invite him to his daughter wedding party tomorrow. His neighbour also told him that he also provided various take away food for all guests who attended the party. Pak Lebai accepted the invitation and he also said that he would come to the party. Actually, Pak Lebai was uncertain which party that he would attend tomorrow. So he decided to go home and give himself more time to consider it.
At night, he sit in front of his house looking at the dark night sky. His mind was still occupied by the thought about the invitations of the two parties. He was confused to decided which party that he would go to because both party have their own attractive point. The party at the headstream side of the river was closer to his house than the party at the downstream side of the river, so he wouldn’t spend much energy to row his boat there. But if he went to the party at the downstream side of the river, he would be able to brought back a lot of food. After a couple of hours, he finally decided to go to the party at the downstream side of the river.
In the morning he prepared his boat and then he went toward the downstream. In the middle of the route he started to feel exhausted and then he changed his mind and he turned the boat around and went toward the headstream. When he was about to reach the destination, he saw some people rowing their boat to the opposite direction. He stopped them and asked why did they headed to the downstream when they were so close with the location of the party at the headstream. They told him that the food in the party was not delicious so they left the party sooner.
Knowing this condition, Pak Lebai turned his boat around and he row it toward the downstream. When he arrived at the location of the party, he was too late because the party was over. He turned his boat around one more time and headed to the party at the headstream. Unfortunately, the party was also over and he didn’t get any delicious food at all that day. The story about his misfortune spread among the villager, and started from that day, the villager called him Pak Lebai Malang.

Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Sang Kabelah Dan Terjemahannya
Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Si Pitung Dan Terjemahannya

Terjemahan Contoh Narrative Text Tentang Lebai Malang

Lebai Malang
Pada jaman dahulu kala, di sebuah desa di Sumatera Barat, hiduplah seorang laki-laki tua dengan sifat yang plin-plan. Dia adalah seorang guru agama dan di desa mereka pekerjaan sebagai guru agama dikenal dengan sebutan “Lebai”. Jadi, orang-orang di kampung nya sering memanggilnya “Pak Lebai”. Desa itu terletak di tepian sungai, jadi alat transportasi utama di desa tersebut adalah perahu. Tidak ada bedanya dengan Pak Lebai, kapanpun dia ingin pergi ke mana saja, dia akan menggunakan kapal tua milik nya.
Pada suatu hari, ketika dia sedang berjalan-jalan di atas perahu nya, dia bertemu dengan tetangga nya yang tinggal di bagian hulu sungai. Tetangga nya ini mengundang nya ke pesta pernikahan anak laki-laki nya besok. Pak Lebai menerima undangan itu dan dia berkata bahwa dia akan datang ke pesta itu. Setelah itu, dia melanjutkan perjalanan nya.
Dia mendayung perahu nya secara perlahan sambil dia membayangkan bahwa dia akan mendapatkan banyak makanan lezat besok di pesta tetangga nya. Tiba-tiba perahu nya menabrak perahu lain dan dia pun terkejut. Ternyata, itu adalah tetangga nya yang tinggal di bagian hilir sungai. Pak Lebai menyapa nya dan menanyakan kemana tujuannya. Tetangga nya mengatakan padanya bahwa dia sebenarnya mencari Pak Lebai karena dia ingin mengundangnya untuk menghadiri pesta pernikahan anak perempuannya besok. Tetangga nya juga mengatakan pada nya bahwa dia juga menyediakan berbagai macam makanan yang bisa dibawa pulang untuk semua tamu yang menghadiri pesta itu. Pak Lebai menerima undangan itu dan dia juga mengatakan bahwa dia akan datang ke pesta itu. Sebenarnya, Pak Lebai ragu-ragi pesta mana yang akan dihadiri nya besok. Jadi dia memutuskan untuk pulang ke rumah dan memberi dirinya waktu untuk mempertimbangkan itu.
Pada malam hari, dia duduk di depan rumah nya sambil memandangi langit malam yang gelap. Pikirannya masih disibukkan dengan keputusan tentang undangan ke dua pesta itu. Dia bingung untuk menentukan pesta mana yang akan dia datangi karena kedua-dua nya memiliki sisi menarik nya masing-masing. Pesta yang berada di bagian hulu sungai letaknya lebih dekat dari rumah nya dibandingkan dengan pesta yang berada di bagian hilir sungai, jadi dia tidak akan menghabiskan banyak tenaga untuk mendayung perahu nya kesana. Namun jika dia datang ke pesta yang berada di hilir sungai, dia akan membawa pulang banyak makanan. Setelah beberapa jam, dia akhirnya memutuskan untuk pergi ke pesta yang berada di bagian hilir sungai.
Pada pagi hari hya dia menyiapkan perahu nya dan kemudian dia berangkat ke arah hilir sungai. Di tengah perjalanan dia mulai merasa kelelahan dan dia pun berubah pikiran dan dia memutar balik perahu nya dan pergi ke arah hulu sungai. Saat dia hampir sampai tujuannya, dia melihat beberapa orang mendayung perahu mereka ke arah berlawanan. Dia menghentikan mereka dan bertanya mengapa mereka mengarah ke hilir saat mereka berada sangat dekat dengan lokasi pesta di hulu. Mereka mengatakan padanya bahwa makanan di pesta itu tidak lezat sehingga mereka meninggalkan pesta itu lebih awal.
Mengetahui keadaan ini, Pak Lebai memutar balik perahu nya dan dia mendayung nya ke arah hilir. Ketika dia tiba di lokasi esta, dia sudah terlambat karena pesta nya telah berakhir. Dia memutar kembali perahu nya satu kali lagi dan dia mengarahkannya ke tempat pesta yang ada di hulu sungai. Sayang nya, pesta itu juga telah berakhir dan dia tidak mendapatkan makanan lezat sama sekali hari itu. Cerita tentang kemalangan nya menyebar diantara penduduk desa, dan semenjak hari itu, penduduk desa memanggil nya Pak Lebai Malang.
Itu dia sobat contoh narrative text tentang Lebai Malang dan terjemahannya. Bagaimana, cukup menghibur kan cerita nya? Hehe kakak harap begitu ya. Sampai ketemu lagi dalam artikel menarik lainnya, tetap semangat belajar ya. Oh ya, kalau adik-adik masih ada waktu luang, coba baca juga Contoh Narrative Text Tentang Sarip Tambak Oso Dan Artinya yang sudah tersedia juga di blog ini.

Referensi:
  1. Pak Lebai Malang - http://www.seasite.niu.edu/indonesian/budaya_bangsa/Cerita_Rakyat/Sumatra_barat.htm - Diakses tanggal 29 Maret 2018
  2. Lebai Malang - https://id.wikipedia.org/wiki/Lebai_Malang - Diakses tanggal 29 Maret 2018

Contoh Narrative Text Tentang Sarip Tambak Oso Dan Artinya

Halo sobat dan adik-adik semua, kakak yakin sekarang kamu sedang menikmati liburan ya di rumah. Nah, untuk menemani hari libur kamu, kakak sudah menyiapkan sebuah Contoh Narrative Text Bahasa Inggris yang sangat menarik. Cerita kali ini sudah kakak lengkapi juga dengan artinya dalam Bahasa Indonesia lho, jadi kamu nggak akan kesulitan deh untuk memahami isi cerita nya. Contoh narrative text kali ini akan mengangkat sebuah cerita rakyat populer dari Jawa Timur yang berjudul Sarip Tambak Oso. Meski saya baru pertama kali mendengar kisah ini, namun ternyata cerita tentang tokoh dengan nama Sarip Tambak Oso ini merupakan legenda yang populer di Jawa Timur dan sering sekali ditampilkan dalam acara tradisional Ludruk.

Tulisan kali ini kakak kelompokkan kedalam 20 Contoh Narrative Text Panjang Dalam Bentuk Cerita Rakyat. Buat adik-adik yang selama ini merasa kesulitan untuk menemukan sumber bacaan yang berisi cerita rakyat nusantara silahkan kunjungi kumpulan artikel tersebut ya. Di sana kamu akan menemukan berbagai judul kisah populer yang sudah sering kamu dengar dan baca selama ini dan juga yang mungkin belum pernah kamu temui sebelumnya. Kalau kamu rajin membaca contoh cerita rakyat dalam Bahasa Inggris seperti yang kakak sediakan ini, kemampuan Bahasa Inggris mu dan juga pengetahuanmu seputar kebudayaan Indonesia tentu akan meningkat dengan sangat baik. - KakDikta.blogspot.co.id

Contoh Narrative Text Tentang Sarip Tambak Oso
Google Image - Contoh Narrative Text Tentang Sarip Tambak Oso Dan Artinya

Contoh Narrative Text Tentang Sarip Tambak Oso

Sarip Tambak Oso adalah tokoh yang muncul pada jaman penjajahan Belanda di Indonesia. Jika kita perhatikan, kisah nya mirip sekali dengan cerita Si Pitung yang berasal dari Betawi, dimana sang tokoh utama dalam cerita tersebut merampok kekayaan dari rumah orang kaya yang bekerja sama dengan pihak pemerintah Belanda, kemudian membagikan harta rampasan tersebut pada masyarakat miskin yang memerlukan bantuan. Meski begitu, tapi tetap saja ada perbedaan antara kedua cerita tersebut. Yuk kita simak selengkapnya cerita tentang Sarip Tambak Oso dalam contoh narrative text Bahasa Inggris berikut ini.

Sarip Tambak Oso
Long long time ago, during the colonial age in Indonesia, there lived a man by the name Sarip in Tambak Oso village. He lived there with his mother and his brother, Mualim. His father had passed away when he was a kid. His father was a master of martial art who possesed a supernatural power. Before his death, Sarip's father gave him a piece of red clay that he called as "Lemah Abang" in Javanese language, and he asked Sarip and his mother to eat the red clay. The clay was a magical object that allowed Sarip to link his soul to his mother soul, this way, Sarip would never be dead as long as his mother stayed alive although he was killed a thousand times a day.
The village was divided into two parts separated by a river, each part was guarded by a skillful fighter. The east side of the river was called Wetan Kali and it was guarded by Sarip and the west part of the river was called Kulon Kali and it was guarded by Paidi, a man with an excellent skill in fighting who possesed an heirloom that he called as Jagang Baceman. They respected each other teritories and never tried to disturb each other business.
Sarip and his family were oppressed by the colonial government and its cronies. This condition had forged him to be a strong-looking and impatient man, but he was always cared to the sufferings of the people in his village. He also loved his mother so much and he always wanted to make a better life for his mother and that was the reason why he decided to leave his mother alone and went to Gedangan village in order to try his fortune.
A year after Sarip left the village, his mother decided to allow his uncle, Ridwan, to manage a pond that Sarip's father left for him because she was unable to do it by herself. His uncle was supposed to pay the tax of the pond to the colonial government and also share a few of the profit to Sarip's mother, but he didn't do it. Mr. Ridwan turned out to be a cunning person who wanted to claim the pond along with its profit for himself. He didn't even lend any money to Sarip's mother to pay the tax to the colonial government.
The colonial government sent the village chief to collect the tax from Sarip's mother because she didn't pay it until it was over the due date. When the chief arrived at Sarip's house, Sarip's mother told the village chief that she didn't have any money to pay the tax. The chief got angry when he heard that, so he threatened to hurt her. She begged for additional time but the village chief didn't want to hear any reason from her. The village chief slapped Sarip's mother on the cheek and she fell to the ground. Unexpectedly, Sarip was just returned to his village and he saw the incident. He ran toward the village chief and kicked his chest and the chief fell to the ground. Sarip didn't stop right there, he jumped on the village chief body and punch him repeatedly until the village chief stopped breathing.
Sarip helped his mother to stand up and brought her to their house. His mother cried and told him everything, including the story about his cunning uncle. Sarip got mad to hear the story, but he realized that he had to go from the village, because he was a fugitive at that moment for what he did to the village chief. So he told his mother to stay at home and he explained that he had to go for a while so the authorities couldn't catch him. He gave his mother some money before he left the village and he said good bye to his mother. When he was on the run, Sarip assembled a group consist of his loyal friends. Together, they rob some house of colonial government agent and its cronies, after that they share the spoils to the poor. The colonial government started to be uneasy of the condition, so they sent some skillful fighter to beat Sarip Tambak Oso but no one managed to do that.
After a couple of month on the run, Sarip decided to go back to his hometown. When he arrived at his village, he went to his uncle's house. He asked his uncle to give him what his uncle had promised to his mother. But his uncle refused to give him what he wanted. Sarip was so angry to hear the statement, he was about to attack him when suddenly someone grab his hand and pushed him back. The person was Paidi, the guardian of Kulon Kali.
Sarip was very surprised that Paidi was working to protect uncle Ridwan. It turned out that Paidi was wiling to do that because Paidi was in love with uncle Ridwan's daughter, Saropah. It gave him no choice but to protect uncle Ridwan. None of them was wiling to surrender and the fight was inevitable. They had a fierce fight but in the end Paidi was able to defeat Sarip by using his heirloom, Jagang Baceman. After that, he threw Sarip's body into the river.
Sarip's body drifted away following the river flow until it ended up in front of his mother who happened to be there because she was washing her clothes at the river. She jumped into the river and dragged Sarip's body to the river bank. She cried when she saw the condition of Sarip and she hugged him. She scream and said "Sarip, tangio le.. durung wayahe awakmu mati" (Sarip, wake up son.. it is not your time yet). Suddenly Sarip resurrected from the death. His mother brought him back to their house because he still needed time for his recovery.
After a couple of day, Sarip decided to go back to his uncle house for a revenge. When he arrived there everyone was shocked to find out that he was still alive. Mr.Ridwan asked Paidi to fight and defeat Sarip for the second time. Paidi and Sarip had a fierce duel for the second time, but this time Sarip managed to defeat Paidi.
Mr. Ridwan ran away and reported the incident to the authorities of colonial government. He also leaked the secret of Sarip's supernatural power. When the authorities had found out the weakness of Sarip, they sent their troops to catch Sarip's mother and after that they killed her. This condition made Sarip to be vulnerable. After that, the troops went to catch Sarip, and when they found him, they fire all of their weapon to Sarip's body and he fell to the ground.

Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Damarwulan Dan Terjemahannya
Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Leungli Dan Terjemahannya

Terjemahan Contoh Narrative Text Tentang Sarip Tambak Oso

Sarip Tambak Oso
Pada jaman dahulu kala, selama masa penjajahan di Indonesia, hiduplah seorang pria dengan nama Sarip di desa Tambak Oso. Dia tinggal di sana bersama dengan ibu dan kakak nya, Mualim. Ayah nya telah meninggal waktu dia masih anak-anak. Ayah nya merupakan ahli bela diri yang memiliki kekuatan gaib. Sebelum kematiannya, ayah Sarip memberi nya sepotong tanah liat merah yang ia sebut sebagai "Lemah Abang" dalam Bahasa Jawa, dan dia meminta Sarip dan Ibu nya untuk memakan tanah liat itu. Tanah liat itu merupakan benda gaib yang memungkinkan Sarip menghubungkan jiwa nya pada jiwa ibu nya, dengan begini, Sarip tidak akan pernah mati selama ibu nya tetap hidup meskipun dia di bunuh ribuan kali dalam satu hari.
Desa itu dibagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh sungai, masing-masing wilayah itu dijaga oleh seorang petarung yang sangat ahli. Sisi timur sungai itu disebut Wetan Kali dan itu dijaga oleh Sarip dan bagian barat dari sungai itu disebut Kulon Kali dan itu dijaga oleh Paidi, seorang pria dengan kemampuan bertarung yang sangat baik yang memiliki pusaka yang disebutnya sebagai Jagang Baceman. Mereka saling menghargai wilayah satu dan yang lainnya dan tidak pernah mencoba mengganggu urusan masing-masing.
Sarip dan keluarga nya selalu ditindas oleh pemerintah penjajah dan antek-antek nya. Keadaan ini telah menempa nya menjadi seorang pria dengan penampilan yang kuat dan sifat yang tidak sabaran, namun dia selalu perduli pada penderitaan orang-orang di desa nya. Dia juga sangat menyayangi ibu nya dan dia selalu ingin memberikan kehidupan yang lebih baik bagi ibu nya dan itu merupakan alasan mengapa dia memutuskan untuk meninggalkan ibu nya sendirian dan pergi ke desa Gedangan dengan tujuan mencoba peruntungannya.
Satu tahun setelah Sarip meninggalkan desa, ibu nya memutuskan untuk mengijinkan pamannya, Ridwan, untuk mengelola sebuah tambak yang diwariskan ayah Sarip karena dia tidak mampu mengurus nya sendirian. Sang paman seharusnya membayarkan pajak dari tambak itu kepada pemerintahan penjajah dan juga berbagi sedikit hasil dari tambak tersebut pada ibu nya Sarip, namun dia tidak melakukannya. Pak Ridwan ternyata merupakan orang yang licik yang ingin mengambil tambak itu beserta seluruh hasilnya bagi dirinya sendiri. Dia bahkan tidak meminjamkan uang sedikit pun kepada ibu nya Sarip untuk membayar pajak pada pemerintah penjajah.
Pemerintah penjajah mengirim kepala desa untuk mengambil pajak dari ibu nya Sarip karena dia tidak juga membayar hingga melebihi tanggal jatuh tempo nya. Ketika sang kepala desa sampai di rumah Sarip, ibu nya Sarip mengatakan pada sang kepala desa bahwa dia tidak memiliki uang sama sekali untuk membayar pajak. Sang kepala desa marah saat dia mendengar hal itu, jadi dia mengancam akan menyakiti nya. Ibu nya Sarip memohon tambahan waktu namun sang kepala desa tidak mau mendengar alasan apapun dari nya. Sang kepala desa itu menampar ibu nya Sarip di bagian pipi dan dia terjatuh ke tanah. Secara tak diduga-duga, Sarip baru saja kembali ke kampung nya dan dia melihat kejadian itu. Dia berlari ke arah kepala desa itu dan menendang dada nya dan sang kepala desa itu pun jatuh ke tanah. Sarip tidak berhenti sampai disitu, dia melompat ke atas tubuh kepala desa itu dan memukul nya berulang-ulang hingga sang kepala desa itu berhenti bernapas.
Sarip membantu ibu nya berdiri dan membawa nya ke rumah mereka. Ibu nya menangis dan menceritakan semuanya pada nya, termasuk cerita tentang pamannya yang licik. Sarip sangat marah mendengar cerita itu, namun dia menyadari bahwa dia harus pergi dari desa itu, karena pada saat itu dia adalah seorang buronan atas apa yang telah dia lakukan terhadap kepala desa itu. Jadi dia meminta ibu nya untuk tetap tinggal di rumah dan dia menjelaskan bahwa dia harus pergi untuk sementara waktu agar pihak berwajib tidak bisa menangkapnya. Dia memberi sedikit uang pada ibu nya sebelum dia pergi dari desa itu dan dia mengucapkan selamat tinggal pada ibu nya.
Saat sedang dalam pelarian, Sarip membentuk sebuah grup yang terdiri dari teman-teman setia nya. Bersama-sama, mereka merampok beberapa rumah agen pemerintah penjajah dan antek-antek nya dan setelah itu mereka membagikan harta rampasan itu pada orang miskin. Pemerintah penjajah mulai resah dengan keadaan itu, jadi mereka mengirimkan beberapa petarung handal untuk mengalahkan Sarip Tambak Oso namun tidak satupun berhasil melakukan itu.
Setelah beberapa bulan dalam pelarian, Sarip memutuskan untuk kembali ke kampung halaman nya. Ketika dia tiba di desa itu, dia pergi ke rumah paman nya. Dia meminta paman nya untuk memberikan apa yang paman nya telah janjikan pada ibu nya. Namun paman nya menolak memberikan apa yang dia mau. Sarip sangat marah mendengar pernyataan itu, dia baru saja akan menyerang paman nya ketika tiba-tiba seseorang menangkap tangannya dan mendorongnya mundur. Orang itu adalah Paidi, penjaga Kulon Kali.
Sarip sangat terkejut saat mengetahui bahwa Paidi bekerja untuk melindungi paman Ridwan. Ternyata Paidi bersedia melakukan hal itu karena Paidi jatuh cinta pada anaknya paman Ridwan, si Saropah. Hal itu membuatnya tidak memiliki pilihan lain kecuali melindungi paman Ridwan. Tidak satupun dari mereka bersedia mundur dan pertarungan pun tak terhindarkan. Mereka bertarung dengan sengit namun pada akhirnya Paidi berhasil mengalahkan Sarip dengan menggunakan pusaka miliknya, Jagang Baceman. Dia membuan tubuh Sarip ke sungai.
Tubuh Sarip hanyut mengikuti aliran sungai hingga ia berhenti di depan ibu nya yang kebetulan sedang berada di sana karena dia sedang mencuci pakaian di sungai. Dia melompat ke dalam sungai dan menyeret tubuh Sarip ke tepi sungai. Dia menangis ketika dia melihat keadaan Sarip dan memeluknya. Dia berteriak dan berkata "Sarip, tangio le.. durung wayahe awakmu mati" (Sarip, bangun nak.. belum saatnya kamu mati). Tiba-tiba Sarip bangun dari kematian. Ibu nya membawa nya kembali ke rumah mereka karena dia masih memerlukan waktu untuk pulih.
Setelah beberapa hari, Sarip memutuskan untuk kembali lagi ke rumah pamannya untuk membalas dendam. Ketika dia tiba di sana, semua orang terkejut saat mengetahui bahwa dia masih hidup. Pak Ridwan meminta Paidi untuk bertarung dan mengalahkan Sarip untuk kedua kali nya. Paidi dan Sarip bertarung secara sengit untuk kedua kali nya, namun kali ini Sarip berhasil mengalahkan Paidi.
Pak Ridwan melarikan diri dan melaporkan kejadian ini pada pihak berwajib dari pemerintah penjajah. Dia juga membocorkan rahasia kekuatan gaib milik Sarip. Ketika pihak berwajib telah mengetahui kelemahan Sarip, mereka mengirimkan pasukan untuk menangkap ibu nya Sarip dan kemudian mereka membunuh nya. Keadaan ini membuat Sarip menjadi mudah di serang. Setelah itu pasukan pemerintah penjajah pergi untuk menangkap Sarip, dan saat mereka menemukannya, mereka menembakkan semua senjata mereka ke tubuh Sarip dan seketika dia jatuh ke tanah.

Seperti itulah contoh narrative text tentang Sarip Tambak Oso yang berasal dari Jawa Timur, kakak harap sobat dan adik-adik terhibur dan mendapat pengetahuan baru setelah membaca tulisan kakak kali ini. Terimakasih banyak untuk waktu yang kamu luangkan untuk membaca tulisan ini hingga selesai, sampai ketemu lagi dalam postingan menarik lainnya dan jangan lupa baca juga Contoh Narrative Text Tentang Putri Pandan Berduri.

Referensi:
  1. Sarip Tambak Oso - https://id.wikipedia.org/wiki/Sarip_Tambak_Oso - Diakses tanggal 28 Maret 2018
  2. Sarip Tambak Oso, Jagoan dari Gedangan Sidoarjo - https://www.kaskus.co.id/thread/519e3fece374b41845000001/sarip-tambak-oso-jagoan-dari-gedangan-sidoarjo/ - Diakses tanggal 28 Maret 2018

Contoh Narrative Text Tentang Putri Pandan Berduri

Contoh narrative text singkat tentang Putri Pandan Berduri yang kakak sajikan kali ini merupakan sebuah cerita rakyat dari masyarakat Suku Laut di Kepulauan Riau, atau lebih tepatnya berasal dari suku yang tinggal di Pulau Bintan. Bagi adik-adik dan sobat pengunjung yang berasal dari Kepulauan Riau, mungkin cerita tentang seorang putri yang cantik jelita ini sudah sering kamu dengar sejak kamu masih kecil ya, namun bagi sobat yang berasal dari daerah lain, kisah ini bisa jadi merupakan suatu hal yang baru. Oleh karena itu, ayo kita simak bersama cerita tentang Putri Pandan Berduri yang kakak kemas dalam bentuk Narrative Text Bahasa Inggris kali ini.

Teks bacaan yang kakak sajikan kali ini adalah bagian dari 20 Contoh Narrative Text Panjang Dalam Bentuk Cerita Rakyat. Jumlah tersebut nantinya akan kakak coba tambah untuk lebih melengkapi koleksi teks narrative yang bisa kamu nikmati di sini. Untuk sekarang, silahkan adik-adik baca dulu contoh narrative text tentang Putri Pandan Berduri yang sudah kakak siapkan di bawah ini. Jika sudah selesai membaca teks tersebut beserta artinya, kamu bisa melanjutkan ke Contoh Narative Text lainnya dengan mengunjungi link yang telah kakak sediakan di atas. Selamat membaca, semoga cerita yang kakak sajikan bisa menghibur serta memperluas pengetahuanmu. - KakDikta.blogspot.co.id

Contoh Narrative Text Dalam Bentuk Cerita Rakyat
Google Image - Contoh Narrative Text Tentang Putri Pandan Berduri

Contoh Narrative Text Tentang Putri Pandan Berduri Dan Artinya

Putri Pandan Berduri dikisahkan sebagai sosok seorang wanita yang sangat cantik dan memiliki sikap yang sangat anggun yang membuat begitu banyak pria jatuh hati dan ingin memperistri nya. Nah, contoh narrative text kali ini berisi kisah sang putri dalam menemukan jodoh sejati nya. Kakak yakin sobat semua penasaran kan, pria seperti apa yang akan menjadi pendamping hidup dari sang Putri Pandan Berduri ini, yuk kita simak selengkapnya dalam cerita di bawah ini.

Putri Pandan Berduri
A long time ago, there lived a wise man in Bintan island. His name is Batin Lagoi. He was the leader of the Sea Tribe of Riau Islands. He was always nice to his people and all member of the Sea Tribe respected him very much. Batin Lagoi often walked around the village in order to keep an eye on the condition of his people.
One day, he went to the shore. There were so many pandanus shrubs at the shore. He was enjoying the scenery when suddenly he heard a soft voice of a baby crying. He wondered where did the voice came from. He was about to leave the place when he heard the voice for the second time, so he decided to look for the source of the voice.
He walked into the shrubs of the thorny pandanus and he wiped the leaves to the sides. He was so surprised to see a baby girl inside the pandanus shrubs. Batin Lagoi tried to look around searching for people nearby, but no one was around at that time and the baby cried even louder. He finally decided to take the baby with him. Surprisingly, the baby stopped crying when Batin Lagoi carried her on his chest.
Batin Lagoi decided to raise the baby as his own child and he named her Putri Pandan Berduri. He told everyone in the village about the baby and he invited them to his house to express his gratitude. He was so happy with the presence of the baby in his life, because he was not lonely anymore as he used to.
Time flew so quickly and Putri Pandan Berduri had grown into a beautiful young lady. Her attitude always pleased anyone who met her. All people in the Sea Tribe respected her the same way as they respected her father. There were so many young man fell in love with her but none of them was brave enough to propose her. Besides, her father hoping that she would wed a king or a leader of a region.
Meanwhile, far across the ocean, there lived a king in Galang Island. The king had two sons. The name of the first son is Julela and the name of the second son is Jenang Perkasa. The relationship between Julela and Jenang Perkasa was not as close as when they were kid. Everything changed since their father, The King, designated Julela as his successor to be the next king of Galang Island.
Ever since that day, Julela turned to be arrogant. He also treated Jenang Perkasa badly. He often forced Jenang Perkasa to follow his order as if he was already crowned as a king. When Jenang Perkasa refused to do what he asked him to, Julela would be mad and threatened to exile him from the kingdom.
Jenang Perkasa decided to leave Galang Island because he was very disappointed with his brother, Julela. He sail without purpose for days until he arrived at Bintan Island. From the moment he set foot on the island, he decided to start a new life in that place so he didn't tell anyone about who he really is. He chose to work as a merchant so he searched for a place to start his own shop.
Jenang Perkasa was a very nice person. He adapted so quickly with the society of the Sea Tribe. He treated every customer who came to his small shop nicely. His behaviour and the way he talked to every person left people to wonder if he really is an ordinary person, because usually only noble who talked and acted the way he did. Soon, he became a topic discussion among the people in Bintan Island.
The story about a young man with a very nice attitude finally reached Batin Lagoi. He was so curious to see the young man in person. In order to make it not obvious, Batin Lagoi decided to held a gala dinner and he invited all leading figure in Bintan Island including Jenang Perkasa.
On the evening, the guests started to come to his house. Batin Lagoi welcome all his guests including Jenang Perkasa. During the dinner, Batin Lagoi kept observing Jenang Perkasa. He was so impressed by Jenang Perkasa's manner at the dinner. An intention suddenly grew in his heart to ask Jenang Perkasa to marry his daughter, Putri Pandan Berduri.
When the dinner is over, Batin Lagoi approached Jenang Perkasa and said "My child, I've heard so many good stories about you". Jenang Perkasa replied it with big smile on his face. "Tonight I've proven it myself" said Batin Lagoi when he saw that Jenang Perkasa was smiling. Jenang Perkasa just stay still because he didn't know what to say. All of sudden, Batin Lagoi expressed his intention to Jenang Perkasa, he said "I think I would be really happy if you would like to marry my daughter. What do you think?". Jenang Perkasa was so surprised to hear the proposal. He couldn't believe that the father of the most beautiful woman in the village wanted him to be the husband of his beautiful daughter. He thought about it for some seconds and then he nodded showing his confirmation on the proposal.
A few days later they held the wedding party. All people in the village attended the party. The villager were happy to see their future leader. Not long after that, Batin Lagoi decided to retire and he appointed Jenang Perkasa and Putri Pandan Berduri as the new leader of the Sea Tribe. The villager live happily under their reign and it was because Jenang Perkasa inherited the leadership from his father. Putri Pandan Berduri gave birth to three children. They named them Batin Mantang, Batin Mapoi and Kelong.

Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Cindelaras Dan Terjemahannya
Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Timun Mas Dan Terjemahannya

Terjemahan Contoh Narrative Text Tentang Putri Pandan Berduri

Putri Pandan Berduri
Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang pria bijak di pulau Bintan. Nama nya adalah Batin Lagoi. Dia adalah pemimpin Suku Laut di kepulauan Riau. Dia selalu bersikap baik kepada masyarakat nya dan semua anggota Suku Laut sangat menghormati nya. Batin Lagoi sering berjalan keliling kampung untuk mengawasi kondisi masyarakat nya.
Pada suatu hari, dia pergi ke tepi pantai. Terdapat begitu banyak semak pandan di sekitar tepian pantai itu. Dia sedang menikmati pemandangan ketika tiba-tiba dia mendengar suara lembut seorang bayi yang sedang menangis. Dia menduga-duga dari mana suara itu berasal. Dia baru saja akan pergi dari tempat itu ketika dia mendengar suara itu untuk kedua kali nya, jadi dia memutuskan untuk mencari sumber suara itu.
Dia berjalan ke arah semak-semak pandan berduri dan dia menyapu daun-daun nya ke arah samping. Dia sangat terkejut saat melihat seorang bayi perempuan di dalam semak pandan itu. Batin Lagoi mencoba melihat ke sekeliling mencari orang lain yang berada di sekitar, namun tidak ada siapapun di sana pada saat itu dan bayi itu menangis semakin kencang. Dia akhirnya memutuskan untuk membawa bayi itu bersama nya. Hal yang mengejutkan, bayi itu berhenti menangis ketika Batin Lagoi menggendong nya di dada nya.
Batin Lagoi memutuskan untuk membesarkan bayi itu sebagai anaknya sendiri dan menamai nya Putri Pandan Berduri. Dia memberitahu semua orang di desa nya tentang bayi itu dan dia mengundang mereka ke rumah nya sebagai ungkapan rasa syukur nya. Dia sangat bahagia dengan kehadiran bayi itu dalam hidupnya, karena dia tidak kesepian lagi seperti dahulu.
Waktu berlalu begitu cepat dan Putri Pandan Berduri telah tumbuh menjadi seorang wanita muda yang cantik. Sikap nya selalu menyenangkan setiap orang yang bertemu dengan nya. Semua orang di Suku Laut menghormati nya sama halnya dengan cara mereka menghormati ayahnya. Ada begitu banyak pemuda yang jatuh cinta dengan nya namun tidak ada satupun dari mereka yang cukup berani untuk melamar nya. Selain itu, ayah nya berharap bahwa dia akan menikahi seorang raja atau pemimpin suatu daerah.
Sementara itu, jauh di sebrang lautan, hiduplah seorang raja di pulau Galang. Sang raja memiliki dua orang putra. Nama putra pertama adalah Julela dan nama putra kedua adalah Jenang Perkasa. Hubungan antara Julela dan Jenang Perkasa tidak sedekat ketika mereka masig kecil. Semua nya berubah semenjak ayah mereka, sang raja, menunjuk Julela sebagai penerus nya untuk menjadi raja berikut nya dari pulau Galang.
Semenjak hari itu, Julela berubah menjadi angkuh. Dia juga memperlakukan Jenang Perkasa secara buruk. Dia memaksa Jenang Perkasa untuk mengikuti perintah nya seolah-olah dia telah dinobatkan menjadi raja. Ketika Jenang Perkasa menolak melakukan apa yang diperintahkan kepada nya, Julela akan marah dan mengancam untuk mengasingkannya dari kerajaan itu.
Jenang Perkasa memutuskan untuk meninggalkan pulau Galang karena dia sangat kecewa dengan kakak nya, Julela. Dia berlayar tanpa tujuan selama berhari-hari hingga dia tiba di pulau Bintan. Sejak saat dia menginjakkan kaki di pulau itu, dia memutuskan untuk memulai kehidupan baru di sana, jadi dia tidak memberitahukan kepada siapapun tentang siapa dia sebenarnya. Dia memilih untuk bekerja sebagai pedagang, jadi dia mencari tempat untuk memulai toko nya sendiri.
Jenang Perkasa adalah orang yang sangat baik. Dia beradaptasi dengan sangat cepat dengan masyarakat Suku Laut. Dia memperlakukan setiap pelanggan yang datang ke toko kecil miliknya dengan ramah. Sikap nya dan juga cara nya berbicara kepada setiap orang membuat orang penasaran apakah dia benar hanya orang biasa, karena umumnya hanya bangsawan yang bicara dan bertindak seperti diri nya. Dengan segera, dia menjadi bahan pembicaraan diantara penduduk di pulau Bintan.
Cerita tentang seorang pemuda dengan tingkah laku yang sangat baik ini akhirnya sampai kepada Batin Lagoi. Dia sangat penasaran dan ingin melihat pemuda itu secara langsung. Agar tujuannya tersebut tidak terlalu terlihat, Batin Lagoi memutuskan untuk mengadakan makan malam besar dan dia mengundang semua tokoh terkemuka di pulau Bintan termasuk Jenang Perkasa.
Pada malam hari nya, para tamu mulai berdatangan. Batin Lagoi menyambut semua tamu nya termasuk Jenang Perkasa. Selama makan malam itu, Batin Lagoi terus mengamati Jenang Perkasa. Dia sangat kagum dengan sikap Jenang Perkasa selama acara makan malam itu. Sebuah niatan tiba-tiba tumbuh dalam hati nya untuk meminta Jenang Perkasa untuk menikahi anak perempuannya, Putri Pandan Berduri.
Saat makan malam telah selesai, Batin Lagoi mendekati Jenang Perkasa dan berkata "Anakku, aku sudah mendengar banyak cerita baik tentangmu". Jenang Perkasa membalas nya dengan senyuman lebar di wajah nya. "Malam ini, aku telah membuktikannya sendiri" kata Batin Lagoi saat dia melihat Jenang Perkasa sedang tersenyum. Jenang Perkasa hanya bisa terdiam karena dia tidak tau apa yang harus dikatakan. Tiba-tiba, Batin Lagoi menyatakan niatannya pada Jenang Perkasa, dia berkata "aku rasa, aku akan sangat bahagia jika kau mau menikahi anakku, apa pendapatmu?". Jenang Perkasa sangat terkejut mendengar lamaran itu, dia tidak percaya bahwa ayah dari seorang wanita paling cantik di kampung itu memintanya untuk menjadi suami dari anak perempuannya yang cantik. Dia berpikir selama beberapa detik dan kemudian dia menganggukkan kepala nya menunjukkan persetujuannya terhadap lamaran itu.
Beberapa hari kemudian mereka melaksanakan pesta pernikahan. Semua orang di desa itu hadir dalam pesta pernikahan tersebut. Warga desa bahagia melihat pemimpin masa depan mereka. Tak lama dari itu, Batin Lagoi memutuskan untuk pensiun dan menunjuk Jenang Perkasa serta Putri Pandan Berduri sebagai pemimpin yang baru bagi Suku Laut. Warga desa hidup bahagia dibawah pemerintahan mereka dan hal itu karena Jenang Perkasa mewarisi sikap kepemimpinan dari ayahnya. Putri Pandan Berduri melahirkan tiga orang anak. Mereka menamai nya Batin Mantang, Batin Mapoi dan Kelong.

Itulah tadi contoh narrative text tentang Putri Pandan Berduri yang berasal dari cerita rakyat Riau. Kakak harap teks Bahasa Inggris yang kakak sajikan kali ini bisa dipahami dengan mudah ya. Ingat, kalau saat ini adik-adik sedang mempelajari materi tentang jenis teks narrative di sekolah, kakak sangat menyarankan kamu membaca lebih banyak contoh narrative text lainnya. Kamu bisa menemukannya dengan sangat mudah di internet atau kamu bisa juga mengunjungi kumpulan teks yang sudah kakak sediakan link nya di atas.
Sampai ketemu lagi dalam artikel lainnya, jangan lupa baca juga 5 Contoh Recount Text Tentang Pengalaman Yang Tak Terlupakan.

Referensi:
  1. Putri Pandan Berduri - https://id.wikipedia.org/wiki/Putri_Pandan_Berduri - Diakses tanggal 22 Maret 2018