Showing posts with label Narrative Text. Show all posts
Showing posts with label Narrative Text. Show all posts

Contoh Narrative Text Tentang Si Molek Beserta Terjemahannya

Halo adik-adik, selamat datang lagi di blog Kak Dikta ya. Kali ini kakak akan menampilkan sebuah Contoh Narrative Text Bahasa Inggris terbaru. Jika dilihat dari judul nya, mungkin kamu bisa menebak ya bahwa kisah yang akan di angkat kali ini menceritakan tentang seorang wanita. Pendapatmu tepat sekali, contoh narrative text tentang Si Molek ini memang akan membahas tentang seorang gadis yang sangat cantik yang berasal dari daerah Riau. Nah, buat sobat dan adik-adik yang tinggal di Riau atau memang berasal dari sana, kakak rasa kamu mungkin sudah pernah mendengar cerita rakyat yang satu ini ya.
Kisah tentang Si Molek dalam Bahasa Inggris yang ada di bawah ini merupakan bagian dari 20 Contoh Narrative Text Panjang Dalam Bentuk Cerita Rakyat. Kumpulan cerita ini sengaja kakak hadirkan untuk adik-adik dan sobat pengunjung semua dengan tujuan untuk mempermudah teman-teman yang sedang mencari contoh narrative text Bahasa Inggris di internet. Jika kamu telah selesai membaca kisah Si Molek di bawah ini, kakak sangat menyarankan kamu untuk mengunjungi kumpulan Narrative Text yang telah kakak sediakan. Pada halaman tersebut, kamu akan menemukan lebih banyak lagi cerita rakyat dalam Bahasa Inggris yang bisa kamu baca secara gratis kapanpun kamu mau. – KakDikta.blogspot.co.id

Cerita Rakyat Dalam Bahasa Inggris Tentang Si Molek
Google Image - Contoh Narrative Text Tentang Si Molek Beserta Terjemahannya

Contoh Narrative Text Tentang Si Molek

Si Molek merupakan kisah tentang seorang gadis cantik yang menikah dengan seekor ikan. Kehidupan kedua nya mengalami berbagai tantangan di awal, namun saat sang gadis akhirnya mengetahui bahwa sang ikan sebenarnya adalah seorang pria tampan yang memiliki kemampuan untuk berubah wujud menjadi ikan, jalan cerita nya pun berubah dan kehidupan kedua tokoh tersebut semakin membaik. Masalah apa lagi ya kira-kira yang akan muncul dalam kisah kali ini? Dan bagaimana juga akhir cerita nya? Kalau kamu penasaran, langsung saja deh baca teks lengkap nya berikut ini.

Si Molek
A long time ago, there lived a very beautiful girl in a small village at the shore in Riau. Her name was Molek. She lived with her parents and her six sisters. She was the last child and of all the sibling, she was the most beautiful one. Her father was a fisherman and her mother was a housewife. Molek was very diligent and kind. She helped her parents every day.
Molek and her sisters were very famous among men in their village and also from far away. There were a lot of men came to their house just to propose one of Molek’s sisters but they always refuse, because they think that none of the men were worthy to be their husband. As the time went by, the word about their arrogant behaviour spread widely and it made their popularity disappear and no more candidate came to their house.
Months passed by and still no man came to their house to propose one of the girls. This condition made the fisherman and his wife became uneasy. They were worried that their daughter will be single until they grew old. One day, someone came to their house. When the fisherman went out to check who was standing in front of their house, he was so surprised to see that it was not a person but a giant fish.
The giant fish introduced itself to the fisherman. It said that the name was Jerawan. The giant fish also said that he wanted to propose to one of the fisherman’s daughter. The fisherman and his wife said that they will accepted the proposal as long as their daughter agreed to it, so they went into their house and ask to their daughter one by one.
All of the fisherman’s daughters refused the proposal except the youngest daughter, Molek. When the fisherman ask to Molek, Molek said “I’m willing to be Jerawan’s wife as long as he has a good heart, always kind to others and always love me”. The fisherman was surprised with this answer and then he told Jerawan about his daughter decision. Jerawan was so happy to hear this answer and he promised that he will always love Molek and kind to others.
A couple of days later, Jerawan and Molek got married. They held a simple wedding party at the fisherman’s house. After that they live together as husband and wife in Jerawan’s house. Their life after the wedding was not easy. Molek’s sisters always mock her every day because her husband was a giant fish. Even though her heart was really sad, but Molek never show it to her husband.
Every time her husband went back from work, Molek would welcome him warmly. No matter how sad she was, she always show her smile to her husband. But she was actually curious about one thing that her husband never told her, and that is his job. Every day, Jerawan went out of their house in early morning and he would returned in the afternoon. He was never come home empty handed, there was always something that he brought to their house such as fish and money.
One day, Molek decided to follow her husband when he went out of the house in the morning. She did this because she wanted to know what did her husband do every day to earn money. So, when Jerawan went out in the morning, Molek followed him secretly. He walked toward the beach and a moment before he arrived at the beach, Jerawan stopped and hide behind a bush. Molek was watching from distance all this time. A couple of minutes later, a handsome man walked out of the bush and went to the beach. Molek was so suprised to see it. She couldn’t believe what she saw, so she decided to check on the bush. When she looked into the bush she found a large fish skin hanging in it. It was the moment that she realized that the handsome man that she saw earlier was her husband, Jerawan. She was very happy to find out about it.
It turned out that Jerawan was a fisherman just like Molek’s father. Molek was very grateful when she found out that her husband was a very handsome man and also a very diligent fisherman. She decided to keep the fish skin so that she can forced Jerawan to stay in his human form. She waited for him at the bush until he returned from the sea at the afternoon.
When Jerawan returned from the sea, he went to the bush to put his fish skin back on, but he couldn’t find it. Suddenly, Molek showed up and surprised him. He was about to run away when Molek grabbed his hand and said “No, please don’t run. I know that you are my husband, Jerawan”. “How can you find out about it?” asked Jerawan. Molek said “I followed you this morning and I saw that you turned into a handsome man, so I decided to take your fish skin and hide it”. When he heard the explanation, Jerawan realized that he had no other choice but to tell his wife the truth about him. He told Molek that Jerawan was not his real name. His real name was Tanara. After that Molek asked him to stay in his human form and he agreed to her request.
They went back to their house and surprised everyone in their village including Molek’s parents and sisters. The sisters regretted their decision to refuse the proposal from Tanara when he was in his fish form. They apologized to Tanara and Molek for their attitude all this time. Tanara and Molek forgave them and they live happily together.

Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Si Pahit Lidah Beserta Artinya
Baca Juga: Contoh Narrative Text Legenda Rawa Pening Dan Terjemahannya

Terjemahan Contoh Narrative Text Tentang Si Molek

Si Molek
Pada jaman dahulu kala, hiduplan seorang gadis cantik di sebuah desa kecil di tepi pantai Riau. Nama nya adalah Molek. Dia tinggal bersama orang tua nya dan keenam saudari nya. Dia adalah anak terakhir dari semua kakak beradik itu, dia juga merupakan yang paling cantik diantara yang lain. Ayah nya adalah seorang nelayan dan ibu nya adalah ibu rumah tangga. Molek sangat rajin dan baik. Dia membantu orang tua nya setiap hari.
Molek dan kakak-kakak nya sangat terkenal diantara para pria di desa nya dan juga dari daerah yang jauh. Ada banyak pria yang datang ke rumah mereka hanya untuk melamar salah satu kakak Molek namun mereka selalu menolak, karena mereka berpikir bahwa tidak satupun dari para pria itu yang pantas menjadi suami mereka. Seiring berjalan nya waktu, cerita tentang sikap sombong mereka menyebar secara luas dan hal ini membuat popularitas mereka menghilang dan tidak ada lagi calon yang datang ke rumah mereka.
Bulan-bulan berlalu dan masih saja tidak ada pria yang datang ke rumah mereka untuk melamar salah satu dari gadis itu. Keadaan ini membuat sang nelayan dan istri nya menjadi gelisah. Mereka khawatir anak-anak perempuan mereka akan tetap melajang hingga mereka tua. Suatu hari, seseorang datang ke rumah mereka. Ketika sang nelayan keluar dan memeriksa siapa yang sedang berada di depan rumah mereka, dia sangat terkejut saat dia melihat bahwa itu bukanlah manusia namun seekor ikan raksasa.
Ikan raksasa itu memperkenalkan diri nya pada sang nelayan. Ia mengatakan bahwa nama nya adalah Jerawan. Sang ikan raksasa itu juga mengatakan bahwa dia ingin melamar salah satu anak nelayan itu. Sang nelayan dan istri nya mengatakan bahwa mereka akan menerima lamaran itu selama anak mereka menyetujui nya, mereka pun masuk ke dalam rumah dan menanyakan kepada anak-anak mereka satu persatu.
Semua anak sang nelayan menolak lamaran itu kecuali anak terakhir mereka, Molek. Saat sang nelayan bertanya pada Molek, Molek mangatakan bahwa “Saya bersedia untuk menjadi istri sang Jerawan selama dia memiliki hati yang baik, selalu berbaik hati pada orang lain dan selalu mencintai saya”. Sang nelayan sangat terkejut dengan jawaban ini dan dia memberitahukan keputusan putri nya ini pada Jerawan. Jerawan sangat gembira mendengar jawaban ini dan dia berjanji bahwa dia akan selalu mencintai Molek dan berbaik hati pada orang lain.
Beberapa hari kemudian, Jerawan dan Molek pun menikah. Mereka mengadakan pesta pernikahan yang sederhana di rumah sang nelayan. Setelah itu mereka hidup bersama sebagai suami istri di rumah si Jerawan. Kehidupan mereka setelah pernikahan tidaklah mudah. Kakak-kakak Molek selalu mengejek nya setiap hari karena suami nya adalah seekor ikan raksasa. Meskipun hati nya sangat sedih, namun Molek tidak pernah menunjukkan itu pada suami nya.
Setiap kali suami nya kembali dari bekerja, Molek akan menyambutnya dengan hangat. Tidak perduli seberapa sedih dirinya saat itu, dia selalu menunjukkan senyumannya pada suami nya. Namun dia sebenarnya penasaran akan satu hal yang tidak pernah diceritakan oleh suami nya, dan itu adalah pekerjaannya. Setiap hari, Jerawan pergi dari rumahnya pada pagi hari dan dia akan kembali pada sore hari nya. Dia tidak pernah pulang ke rumah dengan tangan hampa, selalu saja ada yang dibawa nya pulang seperti misalnya ikan dan uang.
Suatu hari, Molek memutuskan untuk mengikuti suami nya ketika dia keluar rumah di pagi hari. Dia melakukan hal ini karena dia ingin tau apa yang suami nya lakukan setiap hari untuk menghasilkan uang. Jadi, ketika Jerawan keluar di pagi hari, Molek mengikutinya diam-diam. Dia berjalan ke arah pantai dan sesaat sebelum dia sampai di pantai, Jerawan berhenti dan bersembunyi di balik semak-semak. Molek mangawasi nya dari kejauhan selama ini. Beberapa menit kemudian, seorang pria tampan berjalan keluar dari semak-semak itu dan pergi ke pantai. Molek sangat terkejut melihat itu. Dia tidak bisa mempercayai apa yang dilihatnya, dia pun memutuskan untuk memeriksa semak-semak itu. Saat dia melihat kedalam semak-semak itu, dia menemukan sebuah kulit ikan yang lebar tergantung di sana. Pada saat itulah dia menyadari bahwa pria tampan yang baru saja dilihatnya adalah suami nya, Jerawan. Dia sangat gembira akan hal itu.
Ternyata Jerawan adalah seorang nelayan, sama seperti ayah nya Molek. Molek sangat bersyukur saat dia mengetahui bahwa suami nya adalah seorang pria yang sangat tampan dan juga seorang nelayan yang sangat rajin. Dia memutuskan untuk menyimpan kulit ikan itu agar dia bisa memaksa Jerawan untuk tetap berada dalam wujud manusia nya. Dia menunggu nya di semak-semak hingga dia kembali dari laut di sore hari nya.
Ketika Jerawan kembali dari laut, dia pergi menuju semak-semak untuk memakai kulit ikan nya lagi, namun dia tidak bisa menemukan nya. Tiba-tiba, Molek muncul dan mengejutkan nya. Dia baru saja akan berlari ketika Molek menangkap tangan nya dan berkata “Jangan, tolong jangan lari. Aku tau bahwa kau adalah suamiku, Jerawan”. “Bagaimana kamu bisa tau?” tanya Jerawan. Molek menjawab “Aku mengikuti mu pagi ini dan aku melihat kamu berubah menjadi pria tampan, jadi aku memutuskan untuk mengambil kulit ikan milikmu dan menyembunyikan nya”. Saat dia mendengar penjelasan itu, Jerawan menyadari bahwa dia tidak mempunyai pilihan lain selain menceritakan pada istrinya kebenaran tentang dirinya. Dia mengatakan pada Molek bahwa Jerawan bukanlah nama asli nya. Nama asli nya adalah Tanara. Setelah itu Molek meminta nya untuk tetap dalam wujud manusia nya saja dan dia menyetujui permintaan itu.
Mereka kembali ke rumah mereka dan mengejutkan semua orang di desa nya termasuk orang tua Molek dan juga kakak-kakak nya. Kakak-kakak Molek menyesali keputusan mereka yang menolak lamaran dari Tanara saat dia masih dalam wujud ikan nya. Mereka meminta maaf pada Tanara dan Molek atas sikap mereka selama ini. Tanara dan Molek memaafkan mereka dan mereka hidup bahagia bersama-sama.

Itulah tadi contoh narrative text tentang Si Molek yang merupakan cerita rakyat dari Riau. Cerita ini sebenarnya masih ada lanjutannya, namun untuk kali ini kakak sengaja menyingkat nya. Buat kamu yang masih penasaran mengenai kisah Si Molek ini, kamu bisa mencoba mencari versi yang lebih lengkap nya di berbagai sumber seperti buku bacaan anak dan juga tulisan-tulisan yang ada di internet, atau jika memang tidak ketemu, silahkan beritahukan pada kakak lewat kolom komentar di bawah ya, nanti kakak akan berusaha untuk melanjutkan nya. Terimakasih banyak untuk kunjunganmu hari ini, sampai jumpa lagi besok. Jangan lupa baca juga Contoh Narrative Text Tentang Suwidak Loro Dan Terjemahannya.

Referensi:
  1. Bunanta, M. 2012. Si Molek. 2nd ed. Grasindo. Jakarta.

Contoh Narrative Text Tentang Suwidak Loro Dan Terjemahannya

Hai adik-adik, It’s Story Time! Hehe. Kali ini kakak sudah menyiapkan sebuah Contoh Narrative Text Bahasa Inggris dengan judul Suwidak Loro. Seperti yang kita ketahui, kisah yang kakak angkat dalam tulisan kali ini adalah sebuah cerita rakyat. Jika kita perhatikan, sebuah cerita rakyat sering kali memiliki beberapa versi. Seperti hal nya cerita tentang Suwidak Loro atau Sewidak Loro yang berasal dari daerah Jawa ini, ada sumber yang mengatakan bahwa nama tersebut diberikan pada tokoh dalam cerita ini karena jumlah rambutnya yang hanya ada enam puluh dua helai namun ada juga yang mengatakan bahwa nama tersebut berasal dari jumlah rambut sang tokoh utama yang hanya ada enam puluh helai ditambah dengan jumlah gigi nya yang hanya ada dua. Hal ini menurut kakak sangat wajar, karena sebuah cerita rakyat telah lama beredar di masyarakat dan disampaikan dari mulut ke mulut, jadi tidak heran jika terjadi perubahan informasi di dalam nya.
Teks yang akan kakak tampilkan di bawah ini termasuk kedalam 20 Contoh Narrative Text Panjang Dalam Bentuk Cerita Rakyat. Kalau saat ini adik-adik sedang memiliki waktu luang, kakak sangat menyarankan kamu untuk mengunjungi kumpulan cerita rakyat yang telah kakak sediakan. Karena, selain isi cerita nya menarik dan sangat menghibur, adik-adik juga akan bisa melatih penguasaan Bahasa Inggris secara bersamaan. Kalau kamu penasaran, langsung aja deh di klik link yang telah kakak sediakan. – KakDikta.blogspot.co.id

Cerita Rakyat Suwidak Loro Dalam Bahasa Inggris
Google Image - Contoh Narrative Text Tentang Suwidak Loro Dan Terjemahannya

Contoh Narrative Text Tentang Suwidak Loro

Suwidak Loro adalah nama seorang gadis dalam sebuah cerita rakyat Jawa. Gadis ini dikisahkan memiliki rupa yang tidak cantik, namun sang ibu yang sangat mencintai nya selalu membanggakan dia dan menyebutnya sebagai gadis paling cantik di daerah tempat mereka tinggal. Seperti apa ya kira-kira kelanjutan kisah nya, yuk kita simak sama-sama dalam contoh narrative text berikut ini.

Suwidak Loro
Long long time ago, there lived a girl with an ugly appearance in a small village in Java. Her name was Suwidak Loro which means “sixty two” in Javanese Language. It was her nickname because she only had sixty two hairs on her head. She lived with her mother who loved her very much. Although she was not pretty, her mother never stopped praising her every night.
Every time Suwidak Loro went to bed at night, her mother would always sang a song about her. She said in her song, “Suwidak Loro, my dearest child. You are the most beautiful girl. I wish you will marry a king one day”. She kept repeating the song from the night until the dawn every day.
Suwidak Loro’s mother didn’t realize that her voice disturbed some of her neighbours every night. They couldn’t sleep well because her voice was so loud. One day, one of the neighbours came to her house and complained about her routine in singing the song. The neighbour also said that her wish in the song would never happened because of Suwidak Loro’s appearance. Suwidak Loro’s mother didn’t listen to her neighbour and she kept doing that.
Realizing that the complaint didn’t work, the neighbour went to the palace and reported the problem to the king. The neighbour met the king at the main hall and said “Your Majesty, please accept my apology. I’m here to report a problem.”. The king replied “Take a seat my dear citizen. Now, tell me what is it you want to talk about?”. After that the neighbour explained everything “Thank you Your Majesty. I want to talk about an old woman who live next to my house. I cannot sleep well almost every night because she always sings from night till the dawn. Besides, the song is boring because she kept saying the same thing in her song every night.”. The king felt curious and asked “What was the song like? Can you sing it for me?”. The neighbour replied to the king “I think I can try if you pleased, Your Majesty” and then the neighbour tried to sing the song “Suwidak Loro, my dearest child. You are the most beautiful girl. I wish you will marry a king one day”.
The king get even more curious after hearing the story. He thought that the story probably true because if the girl in the song was not as beautiful as it said, her mother wouldn’t expect her to marry a king, so he decided to ask his Patih to go to the village and propose Suwidak Loro to be his wife.
The next day, Patih and some soldier prepared some wedding presents that they were going to bring to Suwidak Loro’s house. They also brought a beautiful wedding dress and a horse cart to pick Suwidak Loro up. When everything was ready, they departed to the village where Suwidak Loro lived.
When they arrived at the village, Patih asked one of his soldiers to go to Suwidak Loro’s house to check if Suwidak Loro and her mother were ready to welcome them. The soldier went to the house and he met Suwidak Loro’s mother. He explained to her that the king had sent his Patih and some soldiers to propose Suwidak Loro and if she and her daughter accepted the proposal, they were ready to brought Suwidak Loro to the palace. Suwidak Loro’s mother refused to let the soldier went away with Suwidak Loro. She said that her daughter was so beautiful that no ordinary person should see her. After that she requested to see Patih and the soldier escorted her to him.
In front of Patih, Suwidak Loro’s mother explained her reason why she didn’t let the soldier to bring her daughter. She asked the Patih to give her the wedding dress and sent some of his soldiers to bring the horse cart to her house so she can prepared Suwidak Loro herself. She also said that no one should see inside the horse cart until they reach the palace. The Patih agreed to her request as long as she accepted the proposal.
Suwidak Loro’s mother returned to her house immediately and when she arrived at her house she called her daughter right away and explained to her about the proposal. Suwidak Loro was very surprised and excited to hear the news. After that Suwidak Loro’s mother helped her to wear the wedding dress and she also put on some make up at her. When they had finished the preparation, Suwidak Loro got into the horse cart. Before she left with the soldier and Patih to the palace, her mother said something “My daughter, don’t you ever open the curtain or show yourself to anyone before you arrive at the palace. I really hope that the king will take you as his wife and I always pray for your happines. Here is your favorite food so that you won’t get hungry on the journey”. Suwidak Loro replied to her mother “Thank you mother, I will always remember what you said”. After that they said good bye to each other because Suwidak Loro’s mother didn’t go with them to the palace. The soldier brought the horse cart to Patih and they went to the palace.
On the journey, a very beautiful Goddess suddenly showed up inside the horse cart. The Goddess said that she was very hungry and she smelled the fragrance of Suwidak Loro’s food. She asked for the food from Suwidak Loro, but Suwidak Loro refused and said “I am sorry, Goddess, I cannot give you this food because it was a gift from my mother”. “But I am really hungry. Please give me the food and I will give you anything in return.” Said the Goddess. Suwidak Loro thought about it for a while and then she said “All right, if you want this food I will give it to you, but I want your beautiful face in return”. The Goddess agreed and said “Okay, I will give my face to you”. After that they exchanged their face and finally Suwidak Loro became so pretty.
When Suwidak Loro, Patih and the soldier arrived at the palace, the king was waiting for his bride in front of the gate. He welcomed them and he asked Suwidak Loro to get out of the horse cart. He was so surprised and happy when he saw Suwidak Loro and he said “You are so beautiful just like the song said”. After that, they held the wedding party and they invited all people in the kingdom, including Suwidak Loro’s mother and the neighbour who reported about Suwidak Loro and her mother to the king. The king gave some reward to Suwidak Loro’s neighbour. After that Suwidak Loro, her mother and the King live happily together in the palace.

Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Si Kepar Beserta Terjemahannya
Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Telu Pak Dan Terjemahannya

Terjemahan Contoh Narrative Text Tentang Suwidak Loro

Suwidak Loro
Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis dengan penampilan yang jelek di sebuah desa kecil di Jawa. Nama nya adalah Suwidak Loro yang berarti “enam puluh dua” dalam Bahasa Jawa. Itu merupakan nama panggilan nya karena dia hanya memiliki enam puluh dua helai rambut di kepala nya. Dia tinggal bersama ibu nya yang sangat mencintai nya. Meski dia tidak cantik, ibu nya tidak pernah berhenti memuji nya setiap malam.
Setiap kali Suwidak Loro beristirahat di malam hari, ibu nya akan selalu menyanyikan sebuah lagu tentang nya. Dia berkata dalam lagu nya “Suwidak Loro, anakku tersayang. Kamu adalah gadis paling cantik. Aku harap kamu akan menikahi seorang raja suatu hari nanti”. Dia terus mengulang ulang lagu itu dari malam hingga subuh setiap hari.
Ibu Suwidak Loro tidak menyadari bahwa suara nya mengganggu beberapa tetangga nya setiap malam. Mereka tidak bisa tidur dengan tenang karena suara nya sangat kencang. Suatu hari, salah seorang tetangga nya datang ke rumah nya dan mengeluh tentang kebiasaan nya menyanyikan lagu itu. Tetangga nya itu juga mengatakan bahwa harapannya di dalam lagu tersebut tidak akan pernah terjadi karena penampilan Suwidak Loro. Ibu Suwidak Loro tidak mendengarkan tetangga nya itu dan dia tetap saja melakukan hal itu.
Menyadari bahwa keluhan nya tidak berdampak apa-apa, sang tetangga pergi ke istana dan melaporkan masalah itu pada raja. Sang tetangga bertemu dengan raja di ruang utama dan berkata “Yang mulia, mohon terima permintaan maaf saya. Saya datang ke sini untuk melaporkan sebuah masalah”. Sang raja menjawab “Silahkan duduk warga ku. Sekarang ceritakan padaku apa yang ingin kau bicarakan?” Setelah itu sang tetangga menjelaskan semua nya “Terimakasih yang mulia. Saya ingin membicarakan tentang seorang wanita tua yang tinggal di sebelah rumah saya. Saya tidak bisa tidur dengan nyenyak hampir setiap malam karena dia selalu bernyanyi dari malam hingga subuh. Selain itu, lagu nya sangat membosankan karena dia terus saja mengatakan hal yang sama dalam lagu nya setiap malam”. Sang raja menjadi penasaran dan bertanya “Seperti apa lagu nya? Apa kamu bisa menyanyikan nya untuk saya?”. Sang tetangga pun menjawab pertanyaan sang raja “Sepertinya saya bisa mencoba jika anda menginginkan nya, yang mulia” dan kemudian sang tetangga mencoba menyanyikan lagu itu “Suwidak Loro, anakku tersayang. Kamu adalah gadis paling cantik. Aku harap kamu akan menikahi seorang raja suatu hari nanti”.
Sang raja menjadi semakin penasaran setelah mendengar cerita itu. Dia berpikir bahwa cerita itu mungkin saja benar karena jika gadis dalam lagu itu tidak secantik yang dikatakannya, ibu nya tidak akan berharap dia akan menikahi seorang raja, jadi sang raja memutuskan untuk meminta Patih nya untuk pergi ke desa dan melamar Suwidak Loro untuk menjadi istri nya.
Keesokan hari nya, Patih dan beberapa prajurit menyiapkan beberapa hadiah pernikahan yang akan mereka bawa ke rumah Suwidak Loro. Mereka juga membawa sebuah gaun pengantin yang bagus dan sebuah kereta kuda untuk menjemput Suwidak Loro. Saat semua nya sudah siap, mereka berangkat ke kampung dimana Suwidak Loro tinggal.
Saat mereka sampai di desa itu, Patih memerintahkan salah seorang dari prajurit nya untuk pergi ke rumah Suwidak Loro untuk memastikan jika Suwidak Loro dan ibu nya telah siap menyambut mereka. Sang prajurit pergi ke rumah itu dan bertemu dengan ibu Suwidak Loro. Dia menjelaskan kepada nya bahwa sang raja telah mengirim Patih nya dan beberapa prajurit untuk melamar Suwidak Loro dan jika dia dan anak nya menerima lamaran itu, mereka telah siap untuk membawa Suwidak Loro ke istana. Ibu Suwidak Loro tidak mengijinkan sang prajurit pergi bersama Suwidak Loro. Dia mengatakan bahwa anak nya sangat cantik hingga orang biasa tidak boleh melihat nya. Setelah itu dia meminta untuk bertemu dengan Patih dan sang prajurit mengantarkan nya.
Di hadapan sang Patih, ibu Suwidak Loro menjelaskan alasan nya mengapa dia tidak mengijinkan sang prajurit membawa anak nya. Dia meminta sang Patih untuk menyerahkan gaun pengantin kepada nya dan mengirimkan beberapa prajurit untuk membawa kereta kuda itu ke rumah nya agar dia bisa mempersiapkan Suwidak Loro sendiri. Dia juga mengatakan bahwa tidak ada yang boleh melihat ke dalam kereta kuda hingga mereka tiba di istana. Sang Patih menyetujui permintaan nya selama dia menerima lamaran itu.
Ibu Suwidak Loro kembali ke rumah nya dengan segera dan ketika dia sampai di rumah dia bergegas memanggil anak nya dan menjelaskan kepada nya tentang lamaran itu. Suwidak Loro sangat terkejut dan gembira saat mendengar berita itu. Setelah itu ibu Suwidak Loro membantu nya memakai gaun pengantin itu dan dia juga memberikan sedikit riasan pada nya. Saat mereka telah selesai melakukan persiapan, Suwidak Loro masuk kedalam kereta kuda. Sebelum dia pergi dengan para prajurit dan Patih ke istana, ibu nya mengatakan sesuatu “Anakku, jangan pernah kau buka tirai ini atau menunjukkan dirimu kepada siapapun sebelum kamu tiba di istana. Aku sangat berharap sang raja akan menjadikan mu istri nya dan aku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu. Ini makanan kesukaanmu supaya kamu tidak kelaparan di perjalanan”. Suwidak Loro menjawab perkataan ibu nya “Terimakasih ibu, aku akan selalu mengingat apa yang kau katakan”. Setelah itu mereka saling berpamitan karena ibu Suwidak Loro tidak ikut pergi bersama mereka ke istana. Para prajurit membawa kereta kuda itu pada Patih dan mereka berangkat ke istana.
Dalam perjalanan, seorang dewi yang sangat cantik tiba-tiba muncul di dalam kereta kuda. Dewi itu mengatakan bahwa dia sangat lapar dan dia mencium aroma makanan milik Suwidak Loro. Dia meminta makanan itu dari Suwidak Loro, namun Suwidak Loro menolak dan berkata “Maafkan aku Dewi, aku tidak bisa memberimu makanan ini karena ini adalah hadiah dari ibu ku”. “Namun aku sangat lapar. Tolong berilah aku makanan itu dan aku akan memberikan apapun sebagai ganti nya.” Kata Dewi itu. Suwidak Loro memikirkan hal itu sebentar dan kemudian dia berkata “Baiklah, kalau kamu menginginkan makanan ini aku akan memberikan nya padamu, namun aku ingin wajah cantikmu sebagai ganti nya”. Sang Dewi itu pun menyetujui dan berkata “Baiklah, aku akan memberikan wajahku untukmu”. Setelah itu mereka bertukar wajah dan akhirnya Suwidak Loro menjadi sangat cantik.
Ketika Suwidak Loro, Patih dan prajurit tiba di istana, sang raja telah menunggu pengantin wanita nya di depan gerbang. Dia menyambut mereka dan meminta Suwidak Loro untuk keluar dari kereta kuda. Dia sangat terkejut dan bahagia ketika dia melihat Suwidak Loro dan dia berkata “Kamu sangat cantik tepat seperti yang dikatakan dalam lagu itu”. Setelah itu, mereka menyelenggarakan pesta pernikahan dan mereka mengundang semua orang di kerajaan itu, termasuk ibu Suwidak Loro dan tetangga yang melaporkan tentang Suwidak Loro dan ibu nya pada raja. Sang raja memberikan imbalan pada tetangga Suwidak Loro itu. Setelah itu Suwidak Loro, ibu nya dan sang raja hidup bahagia selama nya di istana.

Seperti itulah akhir cerita dari contoh narrative text tentang Suwidak Loro dan terjemahannya kali ini, kakak harap kisah kali ini bisa menghiburmu ya adik-adik. Sampai ketemu lagi dalam tulisan kakak yang lainnya, jangan lupa baca juga Contoh Narrative Text Tentang Siamang Putih Beserta Artinya.

Referensi:
  1. Bunanta, M. 2012. Suwidak Loro. 2nd ed. Grasindo. Jakarta.

Contoh Narrative Text Tentang Siamang Putih Beserta Artinya

Halo adik-adik, dalam tulisan kali ini kakak ingin menampilkan sebuah contoh narrative text yang baru. Cerita yang akan kakak angkat dalam tulisan ini adalah tentang Siamang Putih yang merupakan cerita rakyat dari Sumatera Barat. Bagi adik-adik dan sobat pengunjung yang berasal dari Padang mungkin sudah pernah mendengar kisah ini ya. Tapi jika memang kamu belum pernah membaca cerita ini sebelumnya, maka ini merupakan kesempatan bagimu untuk lebih mengenal sejarah ataupun warisan budaya dearahmu dalam bentuk karya sastra.

Teks bacaan kali ini merupakan bagian dari sebuah artikel yang kakak beri judul 20 Contoh Narrative Text Panjang Dalam Bentuk Cerita Rakyat. Jika adik-adik senang membaca cerita khayal atau dongeng, beberapa cerita yang kakak kumpulkan dalam postingan tersebut mungkin akan menjadi bacaan yang menarik bagimu, oleh karena itu setelah kamu selesai membaca Contoh Narrative Text tentang Siamang Putih ini, kakak sangat menyarankan kamu langsung mengunjungi link yang telah kakak sediakan. – KakDikta.blogspot.co.id

Cerita Siamang Putih Dalam Bahasa Inggris
Google Image - Contoh Narrative Text Tentang Siamang Putih Beserta Artinya

Contoh Narrative Text Tentang Siamang Putih

Siamang Putih merupakan salah satu judul dari cerita rakyat yang berkembang di daerah Sumatera Barat. Beberapa cerita rakyat lain yang juga berasal dari Sumatera Barat misalnya Lebai Malang dan Malin Kundang. Cerita tentang Siamang Putih ini mengisahkan seorang putri raja yang sangat cantik yang berubah menjadi seekor Siamang berbulu putih karena ia melanggar sumpahnya. Pesan moral yang bisa diambil dari contoh narrative text yang satu ini mungkin adalah tentang arti penting nya menjaga sebuah janji. Sekarang, daripada kamu penasaran terlalu lama, yuk langsung saja kita simak cerita lengkap nya berikut ini.

Siamang Putih
Long long time ago, in a coastal area of Tiku beach, West Sumatra, there lived a very beautiful princess named Putri Julian. She was the daughter of a very wealthy ship’s captain named Nahkoda Baginda and she was also the granddaughter of Tuanku Raja Kecik, the king of Pagaruyung Kingdom. There were so many young men fell in love with her but none of them were brave enough to propose her because of her beauty and her wealth that these young men thought that they didn’t deserve her as they were just ordinary people who worked as a fisherman or a ship’s crew.
Putri Julian waited for months for a handsome and wealthy man to come to her house and propose her, but no one was coming. Putri Julian started to feel uneasy with this condition and it made her locked herself in her room for days. The news about her condition finally reached her grandfather, Tuanku Raja Kecik, and her grandfather decided to do something about it.
Tuanku Raja Kecik held a family meeting at the palace. Putri Julian’s father and mother came to the meeting. They discussed about Putri Julian’s condition and tried to find solution for it. After talking about that matter for hours, they came up with a decision. The decision was to held a huge party for the folk so that everyone would gather in one place and it would be easier for them to find candidates for Putri Julian.
The night before the big party began, Putri Julian met a fine young man named Sutan Rumandang in her dream. She believed that this man was the one she was waiting forthis whole time so she decided to told her dream to her parents and her grandfather. Based on this story, Tuanku Raja Kecik asked his soldier to find this young man in the party. The soldier asked every person who came to the party but until the party was over, a man by the name Sutan Rumandang was never be found.
Tuanku Raja Kecik was unsatisfied with the result, so he decided to ask for help from the kingdom’s sorcerer. He asked the sorcerer to locate Sutan Rumandang’s whereabout and make him come to their place. With his magical powers, the sorcerer managed to fulfill Tuanku Raja Kecik’s request.
One day, a ship dock at the pier. The ship was broken because it was hit by a storm. One of Pagaruyung’s soldier saw it and walked toward the ship to check for survivors. He found that the captain of the ship along with its crew were alive and well. The soldier went back to the palace to report it to the king.
After hearing the report from the soldier, Tuanku Raja Kecik asked the soldier to bring the ship’s captain to him. The soldier went back to the pier and returned with the ship’s captain to the palace. All member of the royal family were there, including Putri Julian. They were waiting in the palace to welcome the ship’s captain and when the soldier and the ship’s captain entered the room, Putri Julian was so surprised to see the ship’s captain, because he was the man that she saw in her dream. She told her mother right away that this man was the one that she had been waiting for this whole time.
Tuanku Raja Kecik welcomed the ship’s captain kindly and he allowed the ship’s captain to introduce himself. After that the ship’s captain introduced himself to all member of the royal family in the room and he said that his name was Sutan Rumandang and his father was a very wealthy man who lived across the sea. Tuan Raja Kecik and all member of the royal family were so happy to hear it.
Tuanku Raja Kecik didn’t want to wait any longer for this chance, so he explained his intention right away to Sutan Rumandang. He said that he really wanted Sutan Rumandang to marry his beautiful granddaughter, Putri Julian. Sutan Rumandang was so happy to hear the request because from the moment he entered the room, he just couldn’t move his eyes from the beautiful princess sitting next to the king. But he decided to refuse the proposal because he wanted to be a successful and wealthy man first before he got married with someone.
The king and all member of the royal family understood his reason and they agreed with him. They gave him their support by helping him to fix his ship. A day before Sutan Rumandang sail with his ship, they held an engagement party of Sutan Rumandang and Putri Julian at the palace.
The next day, Putri Julian, her parents and her grandfather went to the pier to say good bye to Sutan Rumandang. Putri Julian was so sad to let Sutan Rumandang left with his ship but there was nothing that she could do to stop it. So she just cried as she saw her fiance get in to the ship.
Sutan Rumandang stood on the deck and waved his hand toward Putri Julian and her family at the shore. Suddenly Putri Julian shouted and said “Be careful on your journey! I wish you a good luck. Please come back as soon as you achive your goal. I promise I will always wait for you and I will never marry someone else. If I break my promise, let me be a Siamang”. After that Sutan Rumandang replied to Putri Julian “Thank you my love, I will come back to you as soon as I can. I promise I will always be faithful to you. If I break my promise let me sink with this ship to the bottom of the ocean”. After that the ship departed.
Ever since that day, Putri Julian waited for her fiance to return and marry her. She kept praying to the God for the safety of her fiance and she also kept checking to the pier for his ship every day. She had been waiting for two years but her fiance had not return yet.
One day a large merchant ship dock at their pier. The soldier who guard the pier reported it to Putri Julian right away. Putri Julian and her family went to the pier in a rush when they heard the news. But when they arrived at the pier, Putri Julian was so disappointed to found that it was not her fiance’s ship.
She was about to returned to the palace when she saw the captain of the ship walked down from the deck. The ship’s captain was very handsome and glamorous. Suddenly her disappointment disappeared. Within seconds, she felt that her heart was caught by the handsome captain. She told her mother about her feeling and her mother invited the captain to the palace.
At the palace the ship’s captain introduce himself to Putri Julian and her family. He explained that he was a wealthy man and his father was a noble man from some place far away from that place. Tuanku Raja Kecik and Putri Julian’s parents were so happy to hear that. They asked the ship’s captain if he wanted to marry Putri Julian and he said “yes”. So they held a wedding party at the palace. They invited all people in the kingdom.
On the wedding day, there are so many people attending the party. The groom and the bride sat at the opposite side and in the middle there is a Penghulu who acted as the person to legalized the wedding. The main event started, and the Penghulu started to ask a question to the ship’s captain as the groom, he said “are you willing to marry her?”. And the ship’s captain said “yes”. After that the Penghulu asked the same question to Putri Julian. She was about to answer the question when suddenly she felt her body was in pain and she jumped so high to the roof. Every person who attended the wedding watched it when Putri Julian’s body started to change. White hair grew on all over her body and it got thicker and thicker. All people run out of the palace as she turned into a White Siamang.
Her family realized that it was because of she broke her promise to Sutan Rumandang. They regretted it but it was too late. Ever since that day, the White Siamang would sit on the roof of the palace looking at the shore as if she was waiting for Sutan Rumandang but it was never happened until one day the White Siamang died. All people in the kingdom were so sad and they burry the body in a special place. As for Sutan Rumandang, there was a news about his ship were sink into the bottom of the ocean as he also broke his promise because he got married with another girl.

Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Buaya Perompak Beserta Artinya
Baca Juga: Contoh Narrative Text Panjang Tentang Putri Gading Cempaka

Terjemahan Contoh Narrative Text Tentang Siamang Putih

Siamang Putih
Pada jaman dahulu kala, di daerah pesisir pantai Tiku, Sumatera Barat, hiduplah seorang putri yang sangat cantik yang bernama Putri Julian. Dia adalah anak dari seorang kapten kapal yang sangat kaya bernama Nahkoda Baginda dan dia juga merupakan cucu dari Tuanku Raja Kecik, raja Kerajaan Pagaruyung. Ada begitu banyak pemuda yang jatuh cinta pada nya namun tak satupun dari mereka yang cukup berani untuk melamar nya karena kecantikan dan kekayaan nya para pemuda ini berpikir bahwa mereka tidak pantas untuk memiliki nya karena mereka hanyalah rakyat biasa yang bekerja sebagai nelayan atau kru kapal.
Putri Julian menunggu selama berbulan-bulan kehadiran seorang pria tampan dan kaya ke rumah nya dan melamar nya, namun tidak ada yang datang. Putri Julian mulai merasa gelisah dengan keadaan ini dan itu membuatnya mengurung diri di kamar nya selama berhari-hari. Berita tentang keadaannya akhirnya sampai ke kakek nya, Tuanku Raja Kecik, dan kakek nya memutuskan untuk melakukan sesuatu akan hal itu.
Tuanku Raja Kecik menyelenggarakan pertemuan keluarga di istana. Ayah dan Ibu Putri Julian datang ke pertemuan itu. Mereka membahas tentang keadaan Putri Julian dan mencoba mencari solusi untuk masalah itu. Setelah membicarakan masalah itu selama beberapa jam, mereka akhirnya menemukan sebuah keputusan. Keputusan nya adalah mengadakan pesta besar untuk rakyat agar semua orang bisa berkumpul bersama di satu lokasi dan hal ini akan mempermudah mereka untuk menemukan calon untuk Putri Julian.
Pada malam hari sebelum pesta besar itu dimulai, Putri Julian bertemu dengan seorang pria yang sangat tampan bernama Sutan Rumandang dalam mimpi nya. Dia percaya bahwa pria ini lah yang selama ini dia tunggu jadi dia memutuskan untuk menceritakan mimpi nya pada orang tua nya dan kakek nya. Berdasarkan cerita ini, Tuanku Raja Kecik memerintahkan prajurit nya untuk mencari pria ini di pesta itu. Si prajurit bertanya pada setiap orang yang datang ke pesta itu namun hingga pesta itu berakhir, pria bernama Sutan Rumandang tidak ditemukan.
Tuanku Raja Kecik tidak puas dengan hasil itu, jadi dia memutuskan untuk meminta bantuan ahli sihir istana. Dia meminta penyihir itu untuk menemukan keberadaan Sutan Rumandang dan membuatnya datang ke tempat mereka. Dengan kekuatan gaib nya, penyihir itu berhasil memenuhi permintaan Tuanku Raja Kecik.
Pada suatu hari, sebuah kapal berlabuh di dermaga mereka. Kapal itu dalam kondisi rusak karena badai. Salah seorang prajurit kerajaan Pagaruyung melihat nya dan berjalan kearah kapal itu untuk memeriksa orang yang selamat. Dia melihat bahwa kapten kapal itu beserta kru nya masih dalam keadan hidup dan dalam kondisi yang baik. Si prajurit kembali ke istana untuk melaporkan nya pada sang raja.
Setelah mendengar laporan dari prajurit, Tuanku Raja Kecik memerintahkan sang prajurit untuk membawa kapten kapal itu pada nya. Sang prajurit pergi ke dermaga dan kembali bersama dengan kapten kapal itu ke istana. Semua anggota keluarga kerajaan telah berada di sana, termasuk Putri Julian. Mereka telah menunggu di istana untuk menyambut kapten kapal itu dan saat prajurit dan kapten kapal memasuki ruangan, Putri Julian sangat terkejut saat dia melihat sang kapten kapal, karena dia adalah pria yang dilihatnya di dalam mimpi nya. Dia segera mengatakan pada ibu nya bahwa pria inilah yang ia tunggu selama ini.
Tuanku Raja Kecik menyambut kapten kapal dengan ramah dan dia mempersilahkan kapten kapal itu untuk memperkenalkan diri nya. Setelah itu sang kapten kapal memperkenalkan diri nya pada semua anggota keluarga kerajaan di ruangan itu dan dia mengatakan bahwa nama nya adalah Sutan Rumandang dan ayah nya adalah seorang yang sangat kaya yang tinggal di sebrang lautan. Tuanku Raja Kecik dan semua anggota keluarga kerajaan sangat gembira mendengar hal itu.
Tuanku Raja Kecik tidak ingin menunggu lebih lama lagi untuk kesempatan ini, jadi dia segera menjelaskan niatannya pada Sutan Rumandang. Dia mengatakan bahwa dia sangat ingin Sutan Rumandang untuk menikahi cucu nya yang cantik, Putri Julian. Sutan Rumandang sangat gembira mendengar permintaan itu karena sejak pertama dia memasuki ruangan itu, dia tidak bisa mengalihkan pandangan nya dari putri cantik yang duduk di samping sang raja itu. Namun dia memutuskan untuk menolak lamaran itu karena dia ingin menjadi seorang pria yang sukses dan kaya terlebih dahulu sebelum dia menikahi seseorang.
Sang raja dan semua anggota keluarga kerajaan memahami alasan nya dan mereka setuju dengan nya. Mereka memberikan dukungan pada nya dengan cara membantu nya memperbaiki kapal nya. Sehari sebelum Sutan Rumandang berlayar dengan kapal nya, mereka menyelenggarakan pesta pertunangan antara Sutan Rumandang dan Putri Julian di istana.
Keesokan hari nya, Putri Julian, orang tua nya dan juga kakek nya pergi ke dermaga untuk mengantar kepergian Sutan Rumandang. Putri Julian sangat sedih saat mengantar Sutan Rumandang yang akan pergi dengan kapal nya, namun tidak ada yang bisa dia lakukan untuk menghentikan itu. Jadi dia hanya menangis saat dia melihat tunangan nya menaiki kapal itu.
Sutan Rumandang berdiri di atas geladak kapal dan melambaikan tangan nya ke arah Putri Julian dan keluarga nya di tepi pantai. Tiba-tiba Putri Julian berteriak dan berkata “Hati-hati dalam perjalananmu! Aku harap kamu beruntung. Kembalilah segere saat kau telah mencapai mimpimu. Aku berjanji aku akan selalu menunggumu dan aku tidak akan menikahi orang lain. Jika aku melanggar janji ku, biarlah aku menjadi seekor Siamang”. Setelah itu Sutan Rumandang menjawab perkataan Putri Julian “Terimakasih cintaku, aku akan kembali padamu secepat yang aku bisa. Aku berjanji aku akan selalu setia padamu. Jika aku melanggar janji ku biarlah aku tenggelam bersama kapal ini ke dasar lautan”. Setelah itu kapal nya pun berangkat.
Semenjak hari itu, Putri Julian menunggu tunangan nya kembali dan menikahi nya. Dia selalu berdoa pada tuhan untuk keselamatan tunangan nya dan dia juga selalu memastikan kedatangan kapal nya di dermaga setiap hari. Dia telah menunggu selama dua tahun namun tunangan nya tidak juga kembali.
Pada suatu hari sebuah kapal dagang besar berlabuh di dermaga mereka. Sang prajurit yang menjaga dermaga segera melaporkan hal itu pada Putri Julian. Putri Julian dan keluarga nya segera pergi ke dermaga saat mereka mendengar berita itu. Namun saat mereka tiba di pelabuhan, Putri Julian sangat kecewa saat melihat bahwa itu bukanlah kapal milik tunangan nya.
Dia baru saja akan kembali ke istana ketika dia melihat kapten kapal itu turun dari geladak kapal. Kapten kapal itu sangat tampan dan mempesona. Tiba-tiba kekecewaan nya hilang. Dalam beberapa detik, dia merasa bahwa hati nya telah tertangkap oleh kapten tampan itu. Dia mengatakan pada ibu nya tentang perasaan nya dan ibu nya mengundang kapten itu ke istana.
Di istana, sang kapten kapal mengenalkan diri nya ke Putri Julian dan keluarga nya. Dia menjelaskan bahwa dia adalah seorang pria kaya dan ayah nya adalah seorang bangsawan dari suatu tempat yang jauh dari tempat itu. Tuanku Raja Kecik dan orang tua Putri Julian sangat gembira mendengar nya. Mereka bertanya pada kapten kapal itu apakah dia mau menikahi Putri Julian dan dia mengatakan “Iya”. Jadi mereka mengadakan pesta pernikahan di istana. Mereka mengundang semua orang di kerajaan itu.
Pada hari pernikahan, ada begitu banyak orang menghadiri pesta itu. Pengantin pria dan pengantin wanita duduk di sisi yang berlawanan dan di bagian tengah ada seorang Penghulu yang berindak sebagai orang yang melegalkan pernikahan itu. Acara utama pun dimulai, dan sang Penghulu mulai menanyakan pertanyaan pada sang kapten kapal sebagai pengantin pria, dia berkata “apakah kamu bersedia menikahi dia?” dan sang kapten kapal mengatakan “Iya”. Setelah itu sang Penghulu menanyakan pertanyaan yang sama pada Putri Julian. Dia baru saja akan menjawab pertanyaan itu ketika dia tiba-tiba merasakan kesakitan pada tubuh nya dan dia melompat sangat tinggi ke atap. Semua orang yang hadir di pesta itu menyaksikan nya ketika tubuh Putri Julian mulai berubah. Rambut putih tumbuh di sekujur tubuh nya dan itu semakin lama semakin tebal. Semua orang berlarian keluar dari istana saat dia berubah menjadi seekor Siamang Putih.
Keluarga nya menyadari bahwa itu dikarenakan dia melanggar janji nya pada Sutan Rumandang. Mereka menyesali hal itu namun semua telah terlambat. Semenjak hari itu, Siamang Putih itu akan selalu duduk di atap istana memandang ke arah pantai seolah ia sedang menunggu Sutan Rumandang namun ia tidak pernah datang hingga suatu hari Siamang Putih itu mati. Semua orang di kerajaan sangat bersedih dan mereka menguburkan tubuh nya di tempat khusus. Sedangkan untuk Sutan Rumandang, terdengar kabar tentang kapal nya yang tenggelam ke dasar lautan karena dia juga melanggar janji nya karena dia menikahi gadis lain.
Itulah tadi contoh narrative text tentang Siamang Putih dan terjemahannya, semoga jalan cerita kali ini bisa menghibur. Terimakasih sudah membaca tulisan kakak kali ini hingga selesai, silahkan baca cerita rakyat lainnya yang telah kakak sediakan juga d blog ini.

Referensi:
  1. Siamang Putih - https://id.wikipedia.org/wiki/Siamang_Putih - Diakses tanggal 7 April 2018
  2. Siamang Putih - http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/164-siamang-putih# - Diakses tanggal 7 April 2018

Contoh Narrative Text Tentang Lebai Malang Dan Terjemahannya

Sesuai dengan judulnya, tulisan kakak kali ini akan menampilkan sebuah Contoh Narrative Text singkat dalam Bahasa Inggris. Kisah yang akan kakak angkat dalam artikel kali ini adalah cerita tentang Lebai Malang yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Bagi sobat yang lahir di tahun 90an saya yakin sudah pernah mendengar cerita tentang Lebai Malang ini, karena pada masa itu cerita rakyat yang satu ini sering sekali diceritakan di sekolah karena mengandung pesan moral yang baik bagi anak-anak khususnya yang masih di tingkat SD. Kalau untuk anak-anak jaman now kakak nggak bisa memastikan nih apakah kamu tau atau enggak dengan cerita Lebai Malang ini. Mungkin sebaiknya kakak tanya langsung aja ya, so apakah adik-adik sudah pernah dengar kisah ini sebelumnya? Kalau belum pernah, kebetulan banget berarti ya. Yuk langsung aja baca cerita lengkap nya.

Cerita Lebai Malang dalam Bahasa Inggris kali ini merupakan bagian dari 20 Contoh Narrative Text Panjang Dalam Bentuk Cerita Rakyat yang sengaja kakak hadirkan untuk adik-adik dan sobat pembaca setia blog kakak. Karena seperti yang kita ketahui selama ini ya, biasanya saat materi narrative text sedang di pelajari di sekolah, kita sebagai siswa sering diminta untuk menemukan dan membaca contoh lain dari jenis teks tersebut yang bisa kita temukan di internet atau pun buku lain. Oleh karena itu kakak membuat kumpulan teks narrative tersebut, harapan kakak, adik-adik akan lebih mudah untuk menemukan contoh narrative text Bahasa Inggris jika suatu saat diperlukan. – KakDikta.blogspot.co.id

Cerita Lebai Malang Dalam Bahasa Inggris Dan Artinya
Google Image - Contoh Narrative Text Tentang Lebai Malang Dan Terjemahannya

Contoh Narrative Text Tentang Lebai Malang

Lebai Malang adalah kisah tentang seorang “Lebai” (istilah yang digunakan untuk menyebut seorang guru agama) yang sering ditimpa kesialan dalam kegiatan yang dilakukannya. Pada awalnya mungkin adik-adik dan sobat pengunjung yang membaca judul tulisan ini akan berpikir kalau “Lebai Malang” itu adalah nama tokoh dalam cerita ini ya, tapi ternyata tidak, itu merupakan sebuah julukan bagi seorang tokoh yang hingga saat ini kakak juga nggak tau nama asli nya siapa. Jika informasi yang kakak muat dalam tulisan kali ini keliru dan mungkin temen-temen punya versi akurat nya, silahkan tambahkan di kolom komentar ya, supaya pembaca yang lain bisa mengetahui nya juga.

Lebai Malang
Long long time ago, in a village of West Sumatra, there lived an old man with a wishy washy character. He was a spiritual teacher and in their village the job of a spiritual teacher was known as “Lebai”. So, people in his village often called him “Pak Lebai”. The vilage was located at the river bank, so the main transportation of the villager was boat. It was no different with Pak Lebai, whenever he wanted to go to anyplace, he would used his old boat.
One day, when he was travelling on his boat, he ran into his neighbour who lived at the headstream side of the river. His neighbour invited him to his son wedding party tomorrow. Pak Lebai accepted the invitation and he said that he would come to the party. After that, he continued his trip.
He row his boat slowly as he imagine that he would get a lot of delicious food tomorrow at his neighbor’s party. Suddenly his boat bumped into another boat and he was so shocked. It turned out that, it was his neighbour who lived at the downstream side of the river. Pak Lebai greet him and asked where he was headed. His neighbour told him that he was actually looking for him because he wanted to invite him to his daughter wedding party tomorrow. His neighbour also told him that he also provided various take away food for all guests who attended the party. Pak Lebai accepted the invitation and he also said that he would come to the party. Actually, Pak Lebai was uncertain which party that he would attend tomorrow. So he decided to go home and give himself more time to consider it.
At night, he sit in front of his house looking at the dark night sky. His mind was still occupied by the thought about the invitations of the two parties. He was confused to decided which party that he would go to because both party have their own attractive point. The party at the headstream side of the river was closer to his house than the party at the downstream side of the river, so he wouldn’t spend much energy to row his boat there. But if he went to the party at the downstream side of the river, he would be able to brought back a lot of food. After a couple of hours, he finally decided to go to the party at the downstream side of the river.
In the morning he prepared his boat and then he went toward the downstream. In the middle of the route he started to feel exhausted and then he changed his mind and he turned the boat around and went toward the headstream. When he was about to reach the destination, he saw some people rowing their boat to the opposite direction. He stopped them and asked why did they headed to the downstream when they were so close with the location of the party at the headstream. They told him that the food in the party was not delicious so they left the party sooner.
Knowing this condition, Pak Lebai turned his boat around and he row it toward the downstream. When he arrived at the location of the party, he was too late because the party was over. He turned his boat around one more time and headed to the party at the headstream. Unfortunately, the party was also over and he didn’t get any delicious food at all that day. The story about his misfortune spread among the villager, and started from that day, the villager called him Pak Lebai Malang.

Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Sang Kabelah Dan Terjemahannya
Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Si Pitung Dan Terjemahannya

Terjemahan Contoh Narrative Text Tentang Lebai Malang

Lebai Malang
Pada jaman dahulu kala, di sebuah desa di Sumatera Barat, hiduplah seorang laki-laki tua dengan sifat yang plin-plan. Dia adalah seorang guru agama dan di desa mereka pekerjaan sebagai guru agama dikenal dengan sebutan “Lebai”. Jadi, orang-orang di kampung nya sering memanggilnya “Pak Lebai”. Desa itu terletak di tepian sungai, jadi alat transportasi utama di desa tersebut adalah perahu. Tidak ada bedanya dengan Pak Lebai, kapanpun dia ingin pergi ke mana saja, dia akan menggunakan kapal tua milik nya.
Pada suatu hari, ketika dia sedang berjalan-jalan di atas perahu nya, dia bertemu dengan tetangga nya yang tinggal di bagian hulu sungai. Tetangga nya ini mengundang nya ke pesta pernikahan anak laki-laki nya besok. Pak Lebai menerima undangan itu dan dia berkata bahwa dia akan datang ke pesta itu. Setelah itu, dia melanjutkan perjalanan nya.
Dia mendayung perahu nya secara perlahan sambil dia membayangkan bahwa dia akan mendapatkan banyak makanan lezat besok di pesta tetangga nya. Tiba-tiba perahu nya menabrak perahu lain dan dia pun terkejut. Ternyata, itu adalah tetangga nya yang tinggal di bagian hilir sungai. Pak Lebai menyapa nya dan menanyakan kemana tujuannya. Tetangga nya mengatakan padanya bahwa dia sebenarnya mencari Pak Lebai karena dia ingin mengundangnya untuk menghadiri pesta pernikahan anak perempuannya besok. Tetangga nya juga mengatakan pada nya bahwa dia juga menyediakan berbagai macam makanan yang bisa dibawa pulang untuk semua tamu yang menghadiri pesta itu. Pak Lebai menerima undangan itu dan dia juga mengatakan bahwa dia akan datang ke pesta itu. Sebenarnya, Pak Lebai ragu-ragi pesta mana yang akan dihadiri nya besok. Jadi dia memutuskan untuk pulang ke rumah dan memberi dirinya waktu untuk mempertimbangkan itu.
Pada malam hari, dia duduk di depan rumah nya sambil memandangi langit malam yang gelap. Pikirannya masih disibukkan dengan keputusan tentang undangan ke dua pesta itu. Dia bingung untuk menentukan pesta mana yang akan dia datangi karena kedua-dua nya memiliki sisi menarik nya masing-masing. Pesta yang berada di bagian hulu sungai letaknya lebih dekat dari rumah nya dibandingkan dengan pesta yang berada di bagian hilir sungai, jadi dia tidak akan menghabiskan banyak tenaga untuk mendayung perahu nya kesana. Namun jika dia datang ke pesta yang berada di hilir sungai, dia akan membawa pulang banyak makanan. Setelah beberapa jam, dia akhirnya memutuskan untuk pergi ke pesta yang berada di bagian hilir sungai.
Pada pagi hari hya dia menyiapkan perahu nya dan kemudian dia berangkat ke arah hilir sungai. Di tengah perjalanan dia mulai merasa kelelahan dan dia pun berubah pikiran dan dia memutar balik perahu nya dan pergi ke arah hulu sungai. Saat dia hampir sampai tujuannya, dia melihat beberapa orang mendayung perahu mereka ke arah berlawanan. Dia menghentikan mereka dan bertanya mengapa mereka mengarah ke hilir saat mereka berada sangat dekat dengan lokasi pesta di hulu. Mereka mengatakan padanya bahwa makanan di pesta itu tidak lezat sehingga mereka meninggalkan pesta itu lebih awal.
Mengetahui keadaan ini, Pak Lebai memutar balik perahu nya dan dia mendayung nya ke arah hilir. Ketika dia tiba di lokasi esta, dia sudah terlambat karena pesta nya telah berakhir. Dia memutar kembali perahu nya satu kali lagi dan dia mengarahkannya ke tempat pesta yang ada di hulu sungai. Sayang nya, pesta itu juga telah berakhir dan dia tidak mendapatkan makanan lezat sama sekali hari itu. Cerita tentang kemalangan nya menyebar diantara penduduk desa, dan semenjak hari itu, penduduk desa memanggil nya Pak Lebai Malang.
Itu dia sobat contoh narrative text tentang Lebai Malang dan terjemahannya. Bagaimana, cukup menghibur kan cerita nya? Hehe kakak harap begitu ya. Sampai ketemu lagi dalam artikel menarik lainnya, tetap semangat belajar ya. Oh ya, kalau adik-adik masih ada waktu luang, coba baca juga Contoh Narrative Text Tentang Sarip Tambak Oso Dan Artinya yang sudah tersedia juga di blog ini.

Referensi:
  1. Pak Lebai Malang - http://www.seasite.niu.edu/indonesian/budaya_bangsa/Cerita_Rakyat/Sumatra_barat.htm - Diakses tanggal 29 Maret 2018
  2. Lebai Malang - https://id.wikipedia.org/wiki/Lebai_Malang - Diakses tanggal 29 Maret 2018

Contoh Narrative Text Tentang Sarip Tambak Oso Dan Artinya

Halo sobat dan adik-adik semua, kakak yakin sekarang kamu sedang menikmati liburan ya di rumah. Nah, untuk menemani hari libur kamu, kakak sudah menyiapkan sebuah Contoh Narrative Text Bahasa Inggris yang sangat menarik. Cerita kali ini sudah kakak lengkapi juga dengan artinya dalam Bahasa Indonesia lho, jadi kamu nggak akan kesulitan deh untuk memahami isi cerita nya. Contoh narrative text kali ini akan mengangkat sebuah cerita rakyat populer dari Jawa Timur yang berjudul Sarip Tambak Oso. Meski saya baru pertama kali mendengar kisah ini, namun ternyata cerita tentang tokoh dengan nama Sarip Tambak Oso ini merupakan legenda yang populer di Jawa Timur dan sering sekali ditampilkan dalam acara tradisional Ludruk.

Tulisan kali ini kakak kelompokkan kedalam 20 Contoh Narrative Text Panjang Dalam Bentuk Cerita Rakyat. Buat adik-adik yang selama ini merasa kesulitan untuk menemukan sumber bacaan yang berisi cerita rakyat nusantara silahkan kunjungi kumpulan artikel tersebut ya. Di sana kamu akan menemukan berbagai judul kisah populer yang sudah sering kamu dengar dan baca selama ini dan juga yang mungkin belum pernah kamu temui sebelumnya. Kalau kamu rajin membaca contoh cerita rakyat dalam Bahasa Inggris seperti yang kakak sediakan ini, kemampuan Bahasa Inggris mu dan juga pengetahuanmu seputar kebudayaan Indonesia tentu akan meningkat dengan sangat baik. - KakDikta.blogspot.co.id

Contoh Narrative Text Tentang Sarip Tambak Oso
Google Image - Contoh Narrative Text Tentang Sarip Tambak Oso Dan Artinya

Contoh Narrative Text Tentang Sarip Tambak Oso

Sarip Tambak Oso adalah tokoh yang muncul pada jaman penjajahan Belanda di Indonesia. Jika kita perhatikan, kisah nya mirip sekali dengan cerita Si Pitung yang berasal dari Betawi, dimana sang tokoh utama dalam cerita tersebut merampok kekayaan dari rumah orang kaya yang bekerja sama dengan pihak pemerintah Belanda, kemudian membagikan harta rampasan tersebut pada masyarakat miskin yang memerlukan bantuan. Meski begitu, tapi tetap saja ada perbedaan antara kedua cerita tersebut. Yuk kita simak selengkapnya cerita tentang Sarip Tambak Oso dalam contoh narrative text Bahasa Inggris berikut ini.

Sarip Tambak Oso
Long long time ago, during the colonial age in Indonesia, there lived a man by the name Sarip in Tambak Oso village. He lived there with his mother and his brother, Mualim. His father had passed away when he was a kid. His father was a master of martial art who possesed a supernatural power. Before his death, Sarip's father gave him a piece of red clay that he called as "Lemah Abang" in Javanese language, and he asked Sarip and his mother to eat the red clay. The clay was a magical object that allowed Sarip to link his soul to his mother soul, this way, Sarip would never be dead as long as his mother stayed alive although he was killed a thousand times a day.
The village was divided into two parts separated by a river, each part was guarded by a skillful fighter. The east side of the river was called Wetan Kali and it was guarded by Sarip and the west part of the river was called Kulon Kali and it was guarded by Paidi, a man with an excellent skill in fighting who possesed an heirloom that he called as Jagang Baceman. They respected each other teritories and never tried to disturb each other business.
Sarip and his family were oppressed by the colonial government and its cronies. This condition had forged him to be a strong-looking and impatient man, but he was always cared to the sufferings of the people in his village. He also loved his mother so much and he always wanted to make a better life for his mother and that was the reason why he decided to leave his mother alone and went to Gedangan village in order to try his fortune.
A year after Sarip left the village, his mother decided to allow his uncle, Ridwan, to manage a pond that Sarip's father left for him because she was unable to do it by herself. His uncle was supposed to pay the tax of the pond to the colonial government and also share a few of the profit to Sarip's mother, but he didn't do it. Mr. Ridwan turned out to be a cunning person who wanted to claim the pond along with its profit for himself. He didn't even lend any money to Sarip's mother to pay the tax to the colonial government.
The colonial government sent the village chief to collect the tax from Sarip's mother because she didn't pay it until it was over the due date. When the chief arrived at Sarip's house, Sarip's mother told the village chief that she didn't have any money to pay the tax. The chief got angry when he heard that, so he threatened to hurt her. She begged for additional time but the village chief didn't want to hear any reason from her. The village chief slapped Sarip's mother on the cheek and she fell to the ground. Unexpectedly, Sarip was just returned to his village and he saw the incident. He ran toward the village chief and kicked his chest and the chief fell to the ground. Sarip didn't stop right there, he jumped on the village chief body and punch him repeatedly until the village chief stopped breathing.
Sarip helped his mother to stand up and brought her to their house. His mother cried and told him everything, including the story about his cunning uncle. Sarip got mad to hear the story, but he realized that he had to go from the village, because he was a fugitive at that moment for what he did to the village chief. So he told his mother to stay at home and he explained that he had to go for a while so the authorities couldn't catch him. He gave his mother some money before he left the village and he said good bye to his mother. When he was on the run, Sarip assembled a group consist of his loyal friends. Together, they rob some house of colonial government agent and its cronies, after that they share the spoils to the poor. The colonial government started to be uneasy of the condition, so they sent some skillful fighter to beat Sarip Tambak Oso but no one managed to do that.
After a couple of month on the run, Sarip decided to go back to his hometown. When he arrived at his village, he went to his uncle's house. He asked his uncle to give him what his uncle had promised to his mother. But his uncle refused to give him what he wanted. Sarip was so angry to hear the statement, he was about to attack him when suddenly someone grab his hand and pushed him back. The person was Paidi, the guardian of Kulon Kali.
Sarip was very surprised that Paidi was working to protect uncle Ridwan. It turned out that Paidi was wiling to do that because Paidi was in love with uncle Ridwan's daughter, Saropah. It gave him no choice but to protect uncle Ridwan. None of them was wiling to surrender and the fight was inevitable. They had a fierce fight but in the end Paidi was able to defeat Sarip by using his heirloom, Jagang Baceman. After that, he threw Sarip's body into the river.
Sarip's body drifted away following the river flow until it ended up in front of his mother who happened to be there because she was washing her clothes at the river. She jumped into the river and dragged Sarip's body to the river bank. She cried when she saw the condition of Sarip and she hugged him. She scream and said "Sarip, tangio le.. durung wayahe awakmu mati" (Sarip, wake up son.. it is not your time yet). Suddenly Sarip resurrected from the death. His mother brought him back to their house because he still needed time for his recovery.
After a couple of day, Sarip decided to go back to his uncle house for a revenge. When he arrived there everyone was shocked to find out that he was still alive. Mr.Ridwan asked Paidi to fight and defeat Sarip for the second time. Paidi and Sarip had a fierce duel for the second time, but this time Sarip managed to defeat Paidi.
Mr. Ridwan ran away and reported the incident to the authorities of colonial government. He also leaked the secret of Sarip's supernatural power. When the authorities had found out the weakness of Sarip, they sent their troops to catch Sarip's mother and after that they killed her. This condition made Sarip to be vulnerable. After that, the troops went to catch Sarip, and when they found him, they fire all of their weapon to Sarip's body and he fell to the ground.

Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Damarwulan Dan Terjemahannya
Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Leungli Dan Terjemahannya

Terjemahan Contoh Narrative Text Tentang Sarip Tambak Oso

Sarip Tambak Oso
Pada jaman dahulu kala, selama masa penjajahan di Indonesia, hiduplah seorang pria dengan nama Sarip di desa Tambak Oso. Dia tinggal di sana bersama dengan ibu dan kakak nya, Mualim. Ayah nya telah meninggal waktu dia masih anak-anak. Ayah nya merupakan ahli bela diri yang memiliki kekuatan gaib. Sebelum kematiannya, ayah Sarip memberi nya sepotong tanah liat merah yang ia sebut sebagai "Lemah Abang" dalam Bahasa Jawa, dan dia meminta Sarip dan Ibu nya untuk memakan tanah liat itu. Tanah liat itu merupakan benda gaib yang memungkinkan Sarip menghubungkan jiwa nya pada jiwa ibu nya, dengan begini, Sarip tidak akan pernah mati selama ibu nya tetap hidup meskipun dia di bunuh ribuan kali dalam satu hari.
Desa itu dibagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh sungai, masing-masing wilayah itu dijaga oleh seorang petarung yang sangat ahli. Sisi timur sungai itu disebut Wetan Kali dan itu dijaga oleh Sarip dan bagian barat dari sungai itu disebut Kulon Kali dan itu dijaga oleh Paidi, seorang pria dengan kemampuan bertarung yang sangat baik yang memiliki pusaka yang disebutnya sebagai Jagang Baceman. Mereka saling menghargai wilayah satu dan yang lainnya dan tidak pernah mencoba mengganggu urusan masing-masing.
Sarip dan keluarga nya selalu ditindas oleh pemerintah penjajah dan antek-antek nya. Keadaan ini telah menempa nya menjadi seorang pria dengan penampilan yang kuat dan sifat yang tidak sabaran, namun dia selalu perduli pada penderitaan orang-orang di desa nya. Dia juga sangat menyayangi ibu nya dan dia selalu ingin memberikan kehidupan yang lebih baik bagi ibu nya dan itu merupakan alasan mengapa dia memutuskan untuk meninggalkan ibu nya sendirian dan pergi ke desa Gedangan dengan tujuan mencoba peruntungannya.
Satu tahun setelah Sarip meninggalkan desa, ibu nya memutuskan untuk mengijinkan pamannya, Ridwan, untuk mengelola sebuah tambak yang diwariskan ayah Sarip karena dia tidak mampu mengurus nya sendirian. Sang paman seharusnya membayarkan pajak dari tambak itu kepada pemerintahan penjajah dan juga berbagi sedikit hasil dari tambak tersebut pada ibu nya Sarip, namun dia tidak melakukannya. Pak Ridwan ternyata merupakan orang yang licik yang ingin mengambil tambak itu beserta seluruh hasilnya bagi dirinya sendiri. Dia bahkan tidak meminjamkan uang sedikit pun kepada ibu nya Sarip untuk membayar pajak pada pemerintah penjajah.
Pemerintah penjajah mengirim kepala desa untuk mengambil pajak dari ibu nya Sarip karena dia tidak juga membayar hingga melebihi tanggal jatuh tempo nya. Ketika sang kepala desa sampai di rumah Sarip, ibu nya Sarip mengatakan pada sang kepala desa bahwa dia tidak memiliki uang sama sekali untuk membayar pajak. Sang kepala desa marah saat dia mendengar hal itu, jadi dia mengancam akan menyakiti nya. Ibu nya Sarip memohon tambahan waktu namun sang kepala desa tidak mau mendengar alasan apapun dari nya. Sang kepala desa itu menampar ibu nya Sarip di bagian pipi dan dia terjatuh ke tanah. Secara tak diduga-duga, Sarip baru saja kembali ke kampung nya dan dia melihat kejadian itu. Dia berlari ke arah kepala desa itu dan menendang dada nya dan sang kepala desa itu pun jatuh ke tanah. Sarip tidak berhenti sampai disitu, dia melompat ke atas tubuh kepala desa itu dan memukul nya berulang-ulang hingga sang kepala desa itu berhenti bernapas.
Sarip membantu ibu nya berdiri dan membawa nya ke rumah mereka. Ibu nya menangis dan menceritakan semuanya pada nya, termasuk cerita tentang pamannya yang licik. Sarip sangat marah mendengar cerita itu, namun dia menyadari bahwa dia harus pergi dari desa itu, karena pada saat itu dia adalah seorang buronan atas apa yang telah dia lakukan terhadap kepala desa itu. Jadi dia meminta ibu nya untuk tetap tinggal di rumah dan dia menjelaskan bahwa dia harus pergi untuk sementara waktu agar pihak berwajib tidak bisa menangkapnya. Dia memberi sedikit uang pada ibu nya sebelum dia pergi dari desa itu dan dia mengucapkan selamat tinggal pada ibu nya.
Saat sedang dalam pelarian, Sarip membentuk sebuah grup yang terdiri dari teman-teman setia nya. Bersama-sama, mereka merampok beberapa rumah agen pemerintah penjajah dan antek-antek nya dan setelah itu mereka membagikan harta rampasan itu pada orang miskin. Pemerintah penjajah mulai resah dengan keadaan itu, jadi mereka mengirimkan beberapa petarung handal untuk mengalahkan Sarip Tambak Oso namun tidak satupun berhasil melakukan itu.
Setelah beberapa bulan dalam pelarian, Sarip memutuskan untuk kembali ke kampung halaman nya. Ketika dia tiba di desa itu, dia pergi ke rumah paman nya. Dia meminta paman nya untuk memberikan apa yang paman nya telah janjikan pada ibu nya. Namun paman nya menolak memberikan apa yang dia mau. Sarip sangat marah mendengar pernyataan itu, dia baru saja akan menyerang paman nya ketika tiba-tiba seseorang menangkap tangannya dan mendorongnya mundur. Orang itu adalah Paidi, penjaga Kulon Kali.
Sarip sangat terkejut saat mengetahui bahwa Paidi bekerja untuk melindungi paman Ridwan. Ternyata Paidi bersedia melakukan hal itu karena Paidi jatuh cinta pada anaknya paman Ridwan, si Saropah. Hal itu membuatnya tidak memiliki pilihan lain kecuali melindungi paman Ridwan. Tidak satupun dari mereka bersedia mundur dan pertarungan pun tak terhindarkan. Mereka bertarung dengan sengit namun pada akhirnya Paidi berhasil mengalahkan Sarip dengan menggunakan pusaka miliknya, Jagang Baceman. Dia membuan tubuh Sarip ke sungai.
Tubuh Sarip hanyut mengikuti aliran sungai hingga ia berhenti di depan ibu nya yang kebetulan sedang berada di sana karena dia sedang mencuci pakaian di sungai. Dia melompat ke dalam sungai dan menyeret tubuh Sarip ke tepi sungai. Dia menangis ketika dia melihat keadaan Sarip dan memeluknya. Dia berteriak dan berkata "Sarip, tangio le.. durung wayahe awakmu mati" (Sarip, bangun nak.. belum saatnya kamu mati). Tiba-tiba Sarip bangun dari kematian. Ibu nya membawa nya kembali ke rumah mereka karena dia masih memerlukan waktu untuk pulih.
Setelah beberapa hari, Sarip memutuskan untuk kembali lagi ke rumah pamannya untuk membalas dendam. Ketika dia tiba di sana, semua orang terkejut saat mengetahui bahwa dia masih hidup. Pak Ridwan meminta Paidi untuk bertarung dan mengalahkan Sarip untuk kedua kali nya. Paidi dan Sarip bertarung secara sengit untuk kedua kali nya, namun kali ini Sarip berhasil mengalahkan Paidi.
Pak Ridwan melarikan diri dan melaporkan kejadian ini pada pihak berwajib dari pemerintah penjajah. Dia juga membocorkan rahasia kekuatan gaib milik Sarip. Ketika pihak berwajib telah mengetahui kelemahan Sarip, mereka mengirimkan pasukan untuk menangkap ibu nya Sarip dan kemudian mereka membunuh nya. Keadaan ini membuat Sarip menjadi mudah di serang. Setelah itu pasukan pemerintah penjajah pergi untuk menangkap Sarip, dan saat mereka menemukannya, mereka menembakkan semua senjata mereka ke tubuh Sarip dan seketika dia jatuh ke tanah.

Seperti itulah contoh narrative text tentang Sarip Tambak Oso yang berasal dari Jawa Timur, kakak harap sobat dan adik-adik terhibur dan mendapat pengetahuan baru setelah membaca tulisan kakak kali ini. Terimakasih banyak untuk waktu yang kamu luangkan untuk membaca tulisan ini hingga selesai, sampai ketemu lagi dalam postingan menarik lainnya dan jangan lupa baca juga Contoh Narrative Text Tentang Putri Pandan Berduri.

Referensi:
  1. Sarip Tambak Oso - https://id.wikipedia.org/wiki/Sarip_Tambak_Oso - Diakses tanggal 28 Maret 2018
  2. Sarip Tambak Oso, Jagoan dari Gedangan Sidoarjo - https://www.kaskus.co.id/thread/519e3fece374b41845000001/sarip-tambak-oso-jagoan-dari-gedangan-sidoarjo/ - Diakses tanggal 28 Maret 2018