Hai adik-adik, It’s Story Time! Hehe. Kali ini kakak sudah menyiapkan
sebuah Contoh Narrative Text Bahasa Inggris dengan judul Suwidak Loro.
Seperti yang kita ketahui, kisah yang kakak angkat dalam tulisan kali ini
adalah sebuah cerita rakyat. Jika kita perhatikan, sebuah cerita rakyat
sering kali memiliki beberapa versi. Seperti hal nya cerita tentang Suwidak
Loro atau Sewidak Loro yang berasal dari daerah Jawa ini, ada sumber yang
mengatakan bahwa nama tersebut diberikan pada tokoh dalam cerita ini karena
jumlah rambutnya yang hanya ada enam puluh dua helai namun ada juga yang
mengatakan bahwa nama tersebut berasal dari jumlah rambut sang tokoh utama
yang hanya ada enam puluh helai ditambah dengan jumlah gigi nya yang hanya
ada dua. Hal ini menurut kakak sangat wajar, karena sebuah cerita rakyat
telah lama beredar di masyarakat dan disampaikan dari mulut ke mulut, jadi
tidak heran jika terjadi perubahan informasi di dalam nya.
Teks yang akan kakak tampilkan di bawah ini termasuk kedalam 20 Contoh Narrative Text Panjang Dalam Bentuk Cerita Rakyat. Kalau saat ini adik-adik
sedang memiliki waktu luang, kakak sangat menyarankan kamu untuk
mengunjungi kumpulan cerita rakyat yang telah kakak sediakan. Karena,
selain isi cerita nya menarik dan sangat menghibur, adik-adik juga akan
bisa melatih penguasaan Bahasa Inggris secara bersamaan. Kalau kamu
penasaran, langsung aja deh di klik link yang telah kakak sediakan. –
KakDikta.blogspot.co.id
Google Image - Contoh Narrative Text Tentang Suwidak Loro Dan Terjemahannya |
Contoh Narrative Text Tentang Suwidak Loro
Suwidak Loro adalah nama seorang gadis dalam sebuah cerita rakyat Jawa.
Gadis ini dikisahkan memiliki rupa yang tidak cantik, namun sang ibu yang
sangat mencintai nya selalu membanggakan dia dan menyebutnya sebagai gadis
paling cantik di daerah tempat mereka tinggal. Seperti apa ya kira-kira
kelanjutan kisah nya, yuk kita simak sama-sama dalam contoh narrative text
berikut ini.
Suwidak Loro
Long long time ago, there lived a girl with an ugly appearance in a small
village in Java. Her name was Suwidak Loro which means “sixty two” in
Javanese Language. It was her nickname because she only had sixty two hairs
on her head. She lived with her mother who loved her very much. Although
she was not pretty, her mother never stopped praising her every night.
Every time Suwidak Loro went to bed at night, her mother would always sang
a song about her. She said in her song, “Suwidak Loro, my dearest child.
You are the most beautiful girl. I wish you will marry a king one day”. She
kept repeating the song from the night until the dawn every day.
Suwidak Loro’s mother didn’t realize that her voice disturbed some of her
neighbours every night. They couldn’t sleep well because her voice was so
loud. One day, one of the neighbours came to her house and complained about
her routine in singing the song. The neighbour also said that her wish in
the song would never happened because of Suwidak Loro’s appearance. Suwidak
Loro’s mother didn’t listen to her neighbour and she kept doing that.
Realizing that the complaint didn’t work, the neighbour went to the palace
and reported the problem to the king. The neighbour met the king at the
main hall and said “Your Majesty, please accept my apology. I’m here to
report a problem.”. The king replied “Take a seat my dear citizen. Now,
tell me what is it you want to talk about?”. After that the neighbour
explained everything “Thank you Your Majesty. I want to talk about an old
woman who live next to my house. I cannot sleep well almost every night
because she always sings from night till the dawn. Besides, the song is
boring because she kept saying the same thing in her song every night.”.
The king felt curious and asked “What was the song like? Can you sing it
for me?”. The neighbour replied to the king “I think I can try if you
pleased, Your Majesty” and then the neighbour tried to sing the song
“Suwidak Loro, my dearest child. You are the most beautiful girl. I wish
you will marry a king one day”.
The king get even more curious after hearing the story. He thought that the
story probably true because if the girl in the song was not as beautiful as
it said, her mother wouldn’t expect her to marry a king, so he decided to
ask his Patih to go to the village and propose Suwidak Loro to be his wife.
The next day, Patih and some soldier prepared some wedding presents that
they were going to bring to Suwidak Loro’s house. They also brought a
beautiful wedding dress and a horse cart to pick Suwidak Loro up. When
everything was ready, they departed to the village where Suwidak Loro
lived.
When they arrived at the village, Patih asked one of his soldiers to go to
Suwidak Loro’s house to check if Suwidak Loro and her mother were ready to
welcome them. The soldier went to the house and he met Suwidak Loro’s
mother. He explained to her that the king had sent his Patih and some
soldiers to propose Suwidak Loro and if she and her daughter accepted the
proposal, they were ready to brought Suwidak Loro to the palace. Suwidak
Loro’s mother refused to let the soldier went away with Suwidak Loro. She
said that her daughter was so beautiful that no ordinary person should see
her. After that she requested to see Patih and the soldier escorted her to
him.
In front of Patih, Suwidak Loro’s mother explained her reason why she
didn’t let the soldier to bring her daughter. She asked the Patih to give
her the wedding dress and sent some of his soldiers to bring the horse cart
to her house so she can prepared Suwidak Loro herself. She also said that
no one should see inside the horse cart until they reach the palace. The
Patih agreed to her request as long as she accepted the proposal.
Suwidak Loro’s mother returned to her house immediately and when she
arrived at her house she called her daughter right away and explained to
her about the proposal. Suwidak Loro was very surprised and excited to hear
the news. After that Suwidak Loro’s mother helped her to wear the wedding
dress and she also put on some make up at her. When they had finished the
preparation, Suwidak Loro got into the horse cart. Before she left with the
soldier and Patih to the palace, her mother said something “My daughter,
don’t you ever open the curtain or show yourself to anyone before you
arrive at the palace. I really hope that the king will take you as his wife
and I always pray for your happines. Here is your favorite food so that you
won’t get hungry on the journey”. Suwidak Loro replied to her mother “Thank
you mother, I will always remember what you said”. After that they said
good bye to each other because Suwidak Loro’s mother didn’t go with them to
the palace. The soldier brought the horse cart to Patih and they went to
the palace.
On the journey, a very beautiful Goddess suddenly showed up inside the
horse cart. The Goddess said that she was very hungry and she smelled the
fragrance of Suwidak Loro’s food. She asked for the food from Suwidak Loro,
but Suwidak Loro refused and said “I am sorry, Goddess, I cannot give you
this food because it was a gift from my mother”. “But I am really hungry.
Please give me the food and I will give you anything in return.” Said the
Goddess. Suwidak Loro thought about it for a while and then she said “All
right, if you want this food I will give it to you, but I want your
beautiful face in return”. The Goddess agreed and said “Okay, I will give
my face to you”. After that they exchanged their face and finally Suwidak
Loro became so pretty.
When Suwidak Loro, Patih and the soldier arrived at the palace, the king
was waiting for his bride in front of the gate. He welcomed them and he
asked Suwidak Loro to get out of the horse cart. He was so surprised and
happy when he saw Suwidak Loro and he said “You are so beautiful just like
the song said”. After that, they held the wedding party and they invited
all people in the kingdom, including Suwidak Loro’s mother and the
neighbour who reported about Suwidak Loro and her mother to the king. The
king gave some reward to Suwidak Loro’s neighbour. After that Suwidak Loro,
her mother and the King live happily together in the palace.
Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Si Kepar Beserta Terjemahannya
Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Telu Pak Dan Terjemahannya
Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Si Kepar Beserta Terjemahannya
Baca Juga: Contoh Narrative Text Tentang Telu Pak Dan Terjemahannya
Terjemahan Contoh Narrative Text Tentang Suwidak Loro
Suwidak Loro
Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis dengan penampilan yang jelek
di sebuah desa kecil di Jawa. Nama nya adalah Suwidak Loro yang berarti
“enam puluh dua” dalam Bahasa Jawa. Itu merupakan nama panggilan nya karena
dia hanya memiliki enam puluh dua helai rambut di kepala nya. Dia tinggal
bersama ibu nya yang sangat mencintai nya. Meski dia tidak cantik, ibu nya
tidak pernah berhenti memuji nya setiap malam.
Setiap kali Suwidak Loro beristirahat di malam hari, ibu nya akan selalu
menyanyikan sebuah lagu tentang nya. Dia berkata dalam lagu nya “Suwidak
Loro, anakku tersayang. Kamu adalah gadis paling cantik. Aku harap kamu
akan menikahi seorang raja suatu hari nanti”. Dia terus mengulang ulang
lagu itu dari malam hingga subuh setiap hari.
Ibu Suwidak Loro tidak menyadari bahwa suara nya mengganggu beberapa
tetangga nya setiap malam. Mereka tidak bisa tidur dengan tenang karena
suara nya sangat kencang. Suatu hari, salah seorang tetangga nya datang ke
rumah nya dan mengeluh tentang kebiasaan nya menyanyikan lagu itu. Tetangga
nya itu juga mengatakan bahwa harapannya di dalam lagu tersebut tidak akan
pernah terjadi karena penampilan Suwidak Loro. Ibu Suwidak Loro tidak
mendengarkan tetangga nya itu dan dia tetap saja melakukan hal itu.
Menyadari bahwa keluhan nya tidak berdampak apa-apa, sang tetangga pergi ke
istana dan melaporkan masalah itu pada raja. Sang tetangga bertemu dengan
raja di ruang utama dan berkata “Yang mulia, mohon terima permintaan maaf
saya. Saya datang ke sini untuk melaporkan sebuah masalah”. Sang raja
menjawab “Silahkan duduk warga ku. Sekarang ceritakan padaku apa yang ingin
kau bicarakan?” Setelah itu sang tetangga menjelaskan semua nya
“Terimakasih yang mulia. Saya ingin membicarakan tentang seorang wanita tua
yang tinggal di sebelah rumah saya. Saya tidak bisa tidur dengan nyenyak
hampir setiap malam karena dia selalu bernyanyi dari malam hingga subuh.
Selain itu, lagu nya sangat membosankan karena dia terus saja mengatakan
hal yang sama dalam lagu nya setiap malam”. Sang raja menjadi penasaran dan
bertanya “Seperti apa lagu nya? Apa kamu bisa menyanyikan nya untuk saya?”.
Sang tetangga pun menjawab pertanyaan sang raja “Sepertinya saya bisa
mencoba jika anda menginginkan nya, yang mulia” dan kemudian sang tetangga
mencoba menyanyikan lagu itu “Suwidak Loro, anakku tersayang. Kamu adalah
gadis paling cantik. Aku harap kamu akan menikahi seorang raja suatu hari
nanti”.
Sang raja menjadi semakin penasaran setelah mendengar cerita itu. Dia
berpikir bahwa cerita itu mungkin saja benar karena jika gadis dalam lagu
itu tidak secantik yang dikatakannya, ibu nya tidak akan berharap dia akan
menikahi seorang raja, jadi sang raja memutuskan untuk meminta Patih nya
untuk pergi ke desa dan melamar Suwidak Loro untuk menjadi istri nya.
Keesokan hari nya, Patih dan beberapa prajurit menyiapkan beberapa hadiah
pernikahan yang akan mereka bawa ke rumah Suwidak Loro. Mereka juga membawa
sebuah gaun pengantin yang bagus dan sebuah kereta kuda untuk menjemput
Suwidak Loro. Saat semua nya sudah siap, mereka berangkat ke kampung dimana
Suwidak Loro tinggal.
Saat mereka sampai di desa itu, Patih memerintahkan salah seorang dari
prajurit nya untuk pergi ke rumah Suwidak Loro untuk memastikan jika
Suwidak Loro dan ibu nya telah siap menyambut mereka. Sang prajurit pergi
ke rumah itu dan bertemu dengan ibu Suwidak Loro. Dia menjelaskan kepada
nya bahwa sang raja telah mengirim Patih nya dan beberapa prajurit untuk
melamar Suwidak Loro dan jika dia dan anak nya menerima lamaran itu, mereka
telah siap untuk membawa Suwidak Loro ke istana. Ibu Suwidak Loro tidak
mengijinkan sang prajurit pergi bersama Suwidak Loro. Dia mengatakan bahwa
anak nya sangat cantik hingga orang biasa tidak boleh melihat nya. Setelah
itu dia meminta untuk bertemu dengan Patih dan sang prajurit mengantarkan
nya.
Di hadapan sang Patih, ibu Suwidak Loro menjelaskan alasan nya mengapa dia
tidak mengijinkan sang prajurit membawa anak nya. Dia meminta sang Patih
untuk menyerahkan gaun pengantin kepada nya dan mengirimkan beberapa
prajurit untuk membawa kereta kuda itu ke rumah nya agar dia bisa
mempersiapkan Suwidak Loro sendiri. Dia juga mengatakan bahwa tidak ada
yang boleh melihat ke dalam kereta kuda hingga mereka tiba di istana. Sang
Patih menyetujui permintaan nya selama dia menerima lamaran itu.
Ibu Suwidak Loro kembali ke rumah nya dengan segera dan ketika dia sampai
di rumah dia bergegas memanggil anak nya dan menjelaskan kepada nya tentang
lamaran itu. Suwidak Loro sangat terkejut dan gembira saat mendengar berita
itu. Setelah itu ibu Suwidak Loro membantu nya memakai gaun pengantin itu
dan dia juga memberikan sedikit riasan pada nya. Saat mereka telah selesai
melakukan persiapan, Suwidak Loro masuk kedalam kereta kuda. Sebelum dia
pergi dengan para prajurit dan Patih ke istana, ibu nya mengatakan sesuatu
“Anakku, jangan pernah kau buka tirai ini atau menunjukkan dirimu kepada
siapapun sebelum kamu tiba di istana. Aku sangat berharap sang raja akan
menjadikan mu istri nya dan aku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu. Ini
makanan kesukaanmu supaya kamu tidak kelaparan di perjalanan”. Suwidak Loro
menjawab perkataan ibu nya “Terimakasih ibu, aku akan selalu mengingat apa
yang kau katakan”. Setelah itu mereka saling berpamitan karena ibu Suwidak
Loro tidak ikut pergi bersama mereka ke istana. Para prajurit membawa
kereta kuda itu pada Patih dan mereka berangkat ke istana.
Dalam perjalanan, seorang dewi yang sangat cantik tiba-tiba muncul di dalam
kereta kuda. Dewi itu mengatakan bahwa dia sangat lapar dan dia mencium
aroma makanan milik Suwidak Loro. Dia meminta makanan itu dari Suwidak
Loro, namun Suwidak Loro menolak dan berkata “Maafkan aku Dewi, aku tidak
bisa memberimu makanan ini karena ini adalah hadiah dari ibu ku”. “Namun
aku sangat lapar. Tolong berilah aku makanan itu dan aku akan memberikan
apapun sebagai ganti nya.” Kata Dewi itu. Suwidak Loro memikirkan hal itu
sebentar dan kemudian dia berkata “Baiklah, kalau kamu menginginkan makanan
ini aku akan memberikan nya padamu, namun aku ingin wajah cantikmu sebagai
ganti nya”. Sang Dewi itu pun menyetujui dan berkata “Baiklah, aku akan
memberikan wajahku untukmu”. Setelah itu mereka bertukar wajah dan akhirnya
Suwidak Loro menjadi sangat cantik.
Ketika Suwidak Loro, Patih dan prajurit tiba di istana, sang raja telah
menunggu pengantin wanita nya di depan gerbang. Dia menyambut mereka dan
meminta Suwidak Loro untuk keluar dari kereta kuda. Dia sangat terkejut dan
bahagia ketika dia melihat Suwidak Loro dan dia berkata “Kamu sangat cantik
tepat seperti yang dikatakan dalam lagu itu”. Setelah itu, mereka
menyelenggarakan pesta pernikahan dan mereka mengundang semua orang di
kerajaan itu, termasuk ibu Suwidak Loro dan tetangga yang melaporkan
tentang Suwidak Loro dan ibu nya pada raja. Sang raja memberikan imbalan
pada tetangga Suwidak Loro itu. Setelah itu Suwidak Loro, ibu nya dan sang
raja hidup bahagia selama nya di istana.
Seperti itulah akhir cerita dari contoh narrative text tentang Suwidak Loro
dan terjemahannya kali ini, kakak harap kisah kali ini bisa menghiburmu ya
adik-adik. Sampai ketemu lagi dalam tulisan kakak yang lainnya, jangan lupa
baca juga Contoh Narrative Text Tentang Siamang Putih Beserta Artinya.
Referensi:
- Bunanta, M. 2012. Suwidak Loro. 2nd ed. Grasindo. Jakarta.
EmoticonEmoticon